---------------------------------
"Ujung-ujungnya makan juga yang kita lakukan"ucap Dian
"Rere bagian ini paling nyengir dia"ucap Elisa
"Besok Minggu kedua kita kesekolah. Kira-kira dapet jodoh nggak,ya"ucap Dian asal membuat ketiga cewek lainnya geleng-geleng kepala
-----------------------------
Anara dan ketiga temannya sekarang sudah berpisah dengan tujuan pulang kerumah masing-masing. Sebelumnya,baik Elisa maupun Dian sudah menawarkan tumpangan mengingat mereka membawa kendaraan masing-masing berbeda halnya dengan Rere yang dijemput oleh papanya.
Anara justru menolak hal itu dengan embel-embel dia sudah ada yang jemput, nyatanya tak ada sama sekali. Mau hubungi kakak-kakaknya,hal itu yang tak akan Anara lakukan mengingat ia ingin menikmati sepenuhnya hari ini.
Langkah demi langkah sudah Anara tapaki,melihat hal didepannya membuat Anara menggerutu hebat.
"Kak Alen kenapa ada disini?!"tanya Anara kepada Valen dengan nada kesal
Cowok yang sedang merapikan rambutnya itu menoleh kearah Anara dengan wajah datarnya.
"Habis ketemuan sama temen. Mumpung kita ketemu pulang bareng aja"ucap Valen yang turun dari motornya
"Yakin habis ketemuan sama temen? Jangan-jangan dari tadi ngikutin Nara"ucap Anara penuh selidik
"Ih nggak percayaan"ucap Valen membuat Anara kesal
Anara tak sepenuhnya percaya dengan ucapan cowok didepannya itu. Namun ia menurut menaiki motor cowok itu.
----------------------------
Senin akhirnya tiba,Anara sekarang sedang asyik mendengarkan musik dari earphone ditelinga nya. Tak lama bus yang ia nanti akhirnya berhenti tepat didepannya. Dengan segera ia melangkah memasuki bus itu dan memilih kursi yang mulai Senin kemarin ia sukai.
Cus
Bus itu perlahan berhenti di halte selanjutnya guna menurunkan atau menaikkan penumpang lainnya.
Anara yang sedang asyik mendengarkan musik di earphone sambil memejamkan mata mulai terganggu saat ia merasakan ada bayangan didepannya.
Anara perlahan membuka matanya sebab ia merasakan ada yang menutupinya dari sinar matahari yang merembes masuk melalui jendela bus itu.
Anara membeku sesaat saat mendapati sebuah tangan berada tak jauh didepan wajahnya. Ia kemudian menoleh kearah samping kiri dan semakin tak bisa berkata-kata saat mendapati wajah tampan seseorang yang sekarang sedang menatapnya.
Cowok itu menurunkan tangannya dan tak lama membuat suasana menjadi canggung diantara keduanya.
Anara beberapa kali menghembuskan nafasnya panjang dan tak tahu harus berkata apa.
Hening,,itulah yang terjadi disepanjang perjalanan menuju sekolah.
Keheningan juga menyelimuti mereka berdua hingga bus berhenti dihalte yang halte tujukan.
Anara berjalan lebih dahulu didepan sedangkan Xavier mengikuti langkahnya dibelakang.
"Nggak ada salahnya kan kalau jalan beriringan"ucap Xavier tiba-tiba membuat Anara menoleh kebelakang
Anara lalu berjalan pelan membuat langkahnya dan Xavier akhirnya beriringan.
Xavier menoleh kearah Anara sekilas lalu kembali melihat kedepan dengan senyum tipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
izin KAK! (TAMAT)
RandomIni tentang aku (Anara Zenia Agistra) anak Papa Anta dan Mama Ara dan juga cerita enam kakakku yang super protektif terhadap ku yang menyebabkan aku harus mempunyai kesabaran selembut sutra. pertanyaannya? apakah aku bisa!!! [📌 Follow author dulu b...