Ini tentang aku (Anara Zenia Agistra) anak Papa Anta dan Mama Ara dan juga cerita enam kakakku yang super protektif terhadap ku yang menyebabkan aku harus mempunyai kesabaran selembut sutra.
pertanyaannya? apakah aku bisa!!!
[📌 Follow author dulu b...
Kafka segera memakai helm dan diikuti oleh dua sahabatnya itu dan tak lama tiga buah motor sport itu keluar dari area gedung universitas***.
------------------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang remaja lelaki berpakaian seragam khas SMA*** sedang berjalan disebuah koridor sekolah yang tak luput dari tatapan lapar dari siswi-siswi yang ia lewati disepanjang koridor itu. Namun yang ia lakukan hanya berjalan seolah tak melihat apapun dengan tatapan dinginnya.
Dia adalah Dirga. Dirgantara Wijaya,yang tak lain anak dari Papa Arkara Wijaya dan Mama Dilara Sukma. Anak tunggal kaya raya yang berumur delapan belas tahun ditahun ini dengan sifat dingin,dan misterius nya namun bukan berarti tak pernah tersenyum.
Dirga dikenal akan prestasi yang ia dapatkan disekolah mulai dari Taman kanak-kanak hingga ia berada dikelas XII sekarang di SMA*** itu.
Pria itu sangat mengunci rapat senyumnya itu dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan senyuman itu. Terutama seorang wanita muda yang tak lain adalah sepupu nya.
My Anara kak Aga Aku jadi kesekolah hari ini,ya Ingat pesan aku kemarin,kita pura-pura nggak kenal,ya kak
Dirga terseyum membaca pesan itu hingga tanpa ia sadari pekikan terdengar dari siswi-siswi yang ada disekitarnya.
"Ih Lo liat nggak tadi Dirga terseyum"
"Manis banget senyumnya"
"Jarang-jarang loh dia senyum. Apa jangan-jangan sama pacarnya?"
"Bisa robek nih hati kalau Dirga udah ada pasangannya"
Begitupun kira-kira bisikan demi bisikan yang tak dipedulikan oleh Dirga dan ia lebih memilih untuk melanjutkan jalannya.
"Ga"panggil seseorang membuat Dirga menoleh
"Hm"
"Bagi tugas kemarin donk,gue belum sempat ngerjain"ucap Kiki yang tak lain adalah sahabat Dirga
"Ambil didalam tas"balas Dirga enteng membuat Kiki terseyum senang
"Nggak salah gue pilih lo jadi sahabat. Selalu ada dikala susah"ucap Kiki
"Daripada lo yang datang disaat susah"balas Dirga membuat Kiki menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Bisa aje lu"ucap Kiki sambil mengapit leher Dirga namun sama sekali tak membuat sang empu marah
Dirga terus berjalan membuat Kiki juga mengikutinya dari samping.
"Ki"panggilan seseorang membuat Kiki dan Dirga menoleh
