48kacau

1.3K 62 0
                                    

-------------------------------

"Semua akan baik-baik saja"ucap Xavier membuat Anara membalas tatapan cowok itu

Anara mengangguk
"Pasti"ucap singkat cewek itu lalu mereka tersenyum bersama saling menguatkan








------------------------------

Anara dan Xavier masih terus melanjutkan hubungan mereka meski harus terus sembunyi-sembunyi dari kakak-kakaknya.

Anara tak tahu apa yang telah terjadi diantara Kafka dan Xavier. Namun satu yang pasti,Xavier tak akan menyerah mengenai dirinya.

"Nara,,maaf akhir-akhir ini kakak sibuk. Sampai-sampai kamu harus sering berangkat dan pulang naik bus"ucap Dirga yang berjalan beriringan bersama nya di sepanjang koridor

"Iya kak Aga"balas Anara

"Dengan senang hati"lanjutnya didalam hati


Dipersimpangan koridor Anara tak sengaja berpapasan dengan Xavier membuat suasana menjadi menegangkan.

Xavier segera melewati mereka seolah tak terjadi apa-apa membuat Dirga tak merasa curiga apapun dan sekaligus membuat Anara menghela nafas lega.

"Gimana mengenai lomba nya,kak? Berapa orang perwakilan sekolah?"tanya Anara mencoba mengalihkan perhatian

"Tiga"ucap Dirga

"Siapa aja?"tanya Anara







---------------------------

Anara berulang kali menghembuskan nafas panjangnya saat mengingat kembali jawaban Dirga.

"Kak Aga,Dewi kelas XI dan Xavier yang tadi berpapasan dengan kita"jelas Dirga membuat Anara membuka mulutnya lebar-lebar saking terkejutnya


"Siapa yang perlu disalahin? Resiko punya pacar dan kakak yang sama-sama berprestasi"ucap Anara memukul berulang kali meja saking kesalnya

"Yang punya ide yang salah"suara dari arah pintu sontak membuat Anara menoleh

Ailin berjalan menghampiri Anara dan berdiri didepan meja Anara.

"Lain kali kalau mau buat sesuatu dicermati dulu"ucap Ailin lalu beranjak duduk disalah satu kursi

Ailin meletakkan kresek berisi makanan di atas meja Anara.

"Jangan salah paham,ini dari Devano. Dia nitip karena nggak sempat kasih sama adiknya. Dia sibuk mempersiapkan lomba yang akan diadakan disekolah"ucap Ailin membuat Anara menggaruk tekuknya yang tak gatal

"Emang bod*h Nara,kak"ucap Anara

"Jangan ngaku bod*h didepan orang bod*h" ucapan Ailin sontak membuat Anara tertawa namun segera langsung bungkam saat Ailin menatap nya ganas

"Maaf kak"ucap Anara

"Gue bercanda"ucap Ailin lalu melanjutkan tawa Anara itu membuat Anara terseyum melihatnya

"Ternyata kak Ailin tak seburuk yang ia kira"ucapnya didalam hati










---------------------------

Sejak hari itu,Anara sekarang sudah lebih sering bertemu dengan Ailin. Ia sering menyaksikan sesi latihan anggota cheerleaders di lapangan dalam baik sendiri maupun bersama teman-temannya. Bahkan hanya sekedar bertemu saat Ailin mengantarkan titipan dari Devano.

Ailin itu aslinya lembut dan penyayang menurut Anara. Bahkan hanya melihat senyuman cewek itu saja membuat yang memandangnya tak ingin lepas dari pandangan itu. Wajar saja jika Devano sang kakak menerima nya sebagai tunangannya.












izin KAK! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang