---------------------------Kringg
"Halo,selamat siang. Apa benar ini dengan keluarga dari Devano Mahesa?"ucap seseorang di balik panggilan suara itu
----------------------------
Anara sedari tadi menutup telinganya mendengar Devano yang mengoceh disepanjang perjalanan pulang dari sekolah.
"Iya kak Ano"entah berapa kali kalimat itu keluar dari mulut Anara namun Devano kembali mengulang pernyataan yang hampir sama setiap menitnya
Anara melihat kearah spion mobil sejenak lalu menoleh kearah belakang.
"Perasaan dari tadi mobil itu ngikutin kita deh,kak"ucap Anara membuat Devano melirik kearah kaca spion
Devano tak mengatakan apapun dan masih melajukan mobilnya membelah jalanan beraspal hitam itu.
Anara kembali menoleh kearah belakang dan perasaan nya yang mulai tak enak.
"Seriusan kak mereka ngikutin kita"ucap Anara yang mulai panik apalagi saat melihat bukan cuma satu mobil melainkan ada dua sepeda motor mengikuti mobil mereka
Anara merogoh tasnya guna mengambil ponselnya. Ia tahu akan terjadi hal yang tak diinginkan karena itu ia akan menghubungi saudara-saudara nya yang lain.
Kak Aka
Nomor yang anda tuju sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi,,,,Kak Aga
Nomer yang anda tuju sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi,,,Kak Alen
Tut,,tut,,,Kak Azar
Untuk berlangganan Nsp ini,,,Brak
Anara terpental ke depan karena mobil yang direm mendadak. Ponselnya juga ikut terpental jatuh entah kemana
Devano dengan panik membantu Anara.
"Nara baik-baik aja kak"ucap Anara
Devano mengangguk
"Woi!! Buka pintunya atau kita pecahin ni kaca!"ucap pria bermasker hitam sambil mengendor pintu kasar
"Buka atau kita bakar!"ucap pria lain dengan tutup wajah yang sama dari arah pintu kemudi
"Kamu tunggu disini,jangan keluar"ucap Devano lalu ia mengambil sebuah pis*u yang ia sisipkan didalam jaketnya
Anara semakin panik melihatnya bagaimana bisa Devano melawan orang-orang bertubuh besar disana.
Bugh
Pertarungan diluar tak dapat dihindari dengan sekuat tenaga ia melawan orang-orang itu.
"Ponsel nggak tahu diri"ucap Anara kesal bercampur panik karena tak berhasil menemukan ponsel itu
Entah karena ponsel itu terselip sehingga tak terlihat atau karena ia yang terlalu panik dan tak menyadari keberadaannya yang jelas ponsel itu tak ditemukan.
Tuk
Tuk
Anara tersentak saat seseorang memukul kaca jendela mobil disampingnya.
Orang itu memakai penutup wajah hitam yang hanya memperlihatkan mata biru pria itu saja.
Anara menolak membuka dan menggeleng takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
izin KAK! (TAMAT)
RandomIni tentang aku (Anara Zenia Agistra) anak Papa Anta dan Mama Ara dan juga cerita enam kakakku yang super protektif terhadap ku yang menyebabkan aku harus mempunyai kesabaran selembut sutra. pertanyaannya? apakah aku bisa!!! [📌 Follow author dulu b...