22. Galen vs Yuzuru

635 38 0
                                    

Selamat membaca! 🧡

_______________


Galen mengemudikan mobilnya menuju tempat balap liar di mana ia dan Yuzuru sudah sepakati. Sebelumnya ia sudah mengecek Ciara yang tidur di kamar sang ayah. Seharusnya Ciara sudah tertidur lelap dan tidak akan bangun beberapa jam ke depan. Ia tahu, selain lelah, Ciara juga akan lebih lelap karena obat yang masih diminumnya. Kemudian setelah itu ia pergi tanpa meninggalkan pesan apa pun. Toh, beberapa jam lagi ia akan kembali sebelum Ciara bangun.

Galen melihat beberapa orang di depannya setelah tiba di tempat. Rupanya Yuzuru juga mengajak beberapa temannya. Awalnya ia mengira mereka hanya akan berdua sehingga bebas melampiaskan semuanya. Namun, ia tidak akan mempermasalahkan hal itu sekarang. Justru bagus jika beberapa orang menjadi saksi. Ia tidak takut.

Galen turun dari mobil dan menutup pintu dengan kasar. Ia pun berjalan menghampiri Yuzuru yang tengah duduk di kap mobilnya. Di sana juga ada Luke dan juga Todd, teman-temannya.

"Telat lima menit," ucap Yuzuru sembari menyeringai ke arah Galen.

"Lo masih nungguin," balas Galen sekenanya. Ia memperhatikan Luke dan Todd. Dari tatapannya seharusnya Luke dan Todd tahu bahwa ia ingin ditinggalkan berdua saja dengan Yuzuru.

"Kalian boleh mengambil waktu kalian. Kami pergi dulu." Luke tersenyum pada Galen dan menarik lengan Todd.

"Kenapa? Bukankah mereka tidak menyuruh kita pergi?" tanya Todd bingung.

"Perbaiki otakmu agar lebih peka terhadap orang!" sahut Luke kesal dan semakin kuat menarik lengan Todd untuk menjauh.

Setelah Luke dan Todd pergi, Yuzuru turun dari kap mobil. Ia berhadapan dengan Galen dan tersenyum.

"Kali ini gue enggak akan kalah," ucap Yuzuru dengan bahasa Indonesia yang tidak formal.

Galen tersenyum sengit dan berdecak pelan. "Buktikan saja!" ucapnya remeh.

"Apa Ciara sudah sembuh?" tanya Yuzuru dengan berani.

Pertanyaan Yuzuru mungkin terdengar biasa, hanya seperti seseorang yang sedang berbasa-basi. Akan tetapi, anggapan Galen tentu saja tidak seperti itu. Perkataan Yuzuru bagaikan genderang perang yang sengaja dikumandangkan. Galen tidak suka Yuzuru belaga perhatian terhadap Ciara.

"Bukan urusan lo!" Galen menatap sinis. "Dan gue peringatkan lagi buat enggak sok deketin Ciara!"

"Kenapa?" Yuzuru tersenyum sengit. "Bukannya kalian sedang break? Buat gue, itu artinya Ciara bisa memilih bersama orang lain. Kalau dia tetep bertahan sama lo, berarti dia emang cinta sama lo. Tapi, kalau dia tiba-tiba suka sama gue, itu artinya gue berhak dong!" ungkapnya.

Rahang Galen mengeras, tetapi ia berusaha mengontrol emosinya. Ia masih ingin berbicara pada Yuzuru sebelum menghajarnya.

"Ciara sendiri yang bilang kalau kalian sedang break," ucap Yuzuru memperjelas.

Galen semakin panas. Sadar bahwa perkataan Yuzuru benar adanya. Ditambah lagi, Ciara sangat sulit untuk diajak kembali seperti dulu. Hal itu membuatnya kian frustrasi dan marah.

Alasan kenapa Galen sering memperingati Ciara dan mengawasinya adalah karena Ciara terlalu polos. Seharusnya Ciara tidak bicara sembarangan mengenai hubungannya di hadapan orang lain. Yuzuru mungkin awalnya tidak akan menggoda Ciara. Hanya saja, perkataan Ciara mungkin memicu pikiran Yuzuru. Galen paham bahwa Yuzuru menyukai tipe wanita seperti Ciara. Galen rasa, siapa pun akan suka pada Ciara yang polos itu. Meskipun bagi Galen polosnya Ciara hampir mengarah pada sifat bodoh. Galen tidak memungkiri bahwa banyak laki-laki menyukai gadis yang menggemaskan seperti itu, termasuk dirinya.

"Dia bicara apa aja sama lo?" tanya Galen dengan nada bicara yang dibuat setenang mungkin.

Yuzuru mengendikkan pundaknya.

"Enggak ada yang istimewa," ucapnya.

Galen tidak percaya begitu saja dengan ucapan Yuzuru.

"Lo bahkan enggak balas pesan gue, bahkan enggak angkat telepon gue. Apa mau lo?" tanyanya.

"Oke, oke, Ciara hanya bicara mengenai Kak Galen yang disayanginya. Gadis sepolos dia ditinggalin sendiri, gila lo." Yuzuru tertawa setelah mengatakan kalimat itu pada Galen. "Soal gue enggak balas pesan lo, gue cuma enggak mau terjadi kesalahpahaman. Mending ketemu langsung," imbuhnya.

"Lo enggak ngerti apa-apa!" balas Galen cepat.

"Gue tahu. Sebenernya gue enggak mau bikin persahabatan kita retak karena urusan cinta. Hanya saja, gue tertantang karena lo ninggalin dia sendiri di sini. Dia diculik orang pun kayaknya enggak berontak," ungkap Yuzuru.

"Dia enggak selemah yang lo pikir. Lagi pula, meskipun gue dan Ciara break, hubungan kami masih terjalin dengan baik," ucap Galen lagi.

"Kita taruhan, kalau lo kalah balap, gue bebas deketin Ciara. Kalau gue yang kalah, gue enggak bakal ganggu kalian," ujar Yuzuru sombong.

"Lo harus ingat bahwa terakhir kita balapan, lo kalah. Itu cuma permainan, sementara sekarang? Gue enggak bakal bikin lo menang!" balas Galen pongah.

"Deal!" Yuzuru tersenyum puas.

"Deal!" Galen mengangguk. Tatapan matanya berubah serius. Ia tidak bermaksud membuat Ciara menjadi bahan taruhan. Hanya saja, ia yakin bahwa ia akan menang. Selain itu, ini satu-satunya cara agar Yuzuru tidak lagi mengganggu hubungannya dengan Ciara.

"Shelby!" ucap Yuzuru memanggil seorang gadis yang tadi datang bersamanya.

"Ya?" Gadis berambut pirang panjang bergelombang itu berjalan menghampiri Yuzuru dan Galen.

"Kau yang memberi aba-aba," ucap Yuzuru.

Shelby menatap tersenyum dan mengangguk. Ia bahkan melirik ke arah Galen dan tersenyum menggoda.

"Sepertinya akan menarik. Hanya dua orang?" tanya Shelby.

"Ya, hanya dua orang," sahut Yuzuru.

Galen tidak menggubris Yuzuru dan Shelby yang sedang berbincang. Ia kemudian kembali naik ke atas mobilnya. Ia menyejajarkan mobilnya di sebelah mobil Yuzuru. Ia juga melihat Yuzuru yang naik ke atas mobil dan bersiap.

Galen melihat fokus ke depan. Shelby membawa bendera untuk memberikan aba-aba. Galen masih fokus, ia tidak boleh kalah kali ini. Kemudian saat bendera kecil yang dipegang oleh Shelby terangkat, Galen langsung menancapkan gas.

Mobil Yuzuru melaju terlebih dahulu. Namun, Galen tetap menjalankan mobilnya dengan stabil. Jarak yang mereka tempuh masih sangat jauh untuk sampai di titik semula. Galen memahami kemampuannya untuk menyalip dan memperhitungkan kecepatan mobilnya.

Selama mengemudi, Galen hanya memikirkan Ciara. Ia mulai mengebut, mempersempit jarak mobilnya dari mobil Yuzuru. Ia menambah kecepatannya lagi, kemudian berhasil menyalip mobil Yuzuru. Galen tersenyum sengit, yakin bahwa dirinya akan menang.

Namun, dari kaca spion, Galen tiba-tiba melihat mobil Yuzuru yang melaju tanpa terkendali. Galen dengan refleksnya yang cepat pun membanting stir ke samping, menghindari mobil Yuzuru yang hampir menabraknya.

Braaakkk!!!

Tubuh Galen terguncang. Mobil yang dikendarainya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan sesuai prediksinya. Galen tidak sempat mengantisipasi kepalanya yang terantuk roda kemudi. Ia merasakan pusing di kepalanya. Perlahan tangannya terulur ke pelipisnya yang terasa mengeluarkan cairan. Ia menyentuh pelipisnya dan melihat jemarinya.

Terdapat darah.

_______________

To be continue...

Note: kalian bisa baca lebih banyak chapter terlebih dahulu di karyakarsa.

Jangan lupa komen, klik bintang, dan share cerita ini yaaaa 🧡

Sampai jumpa! 🧡




MeloPearl

Living Apart (Sekuel Living With Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang