Note: bisa baca lebih dulu lebih banyak chapter di karyakarsa. ^^Selamat membaca! 🧡
______________
Ciara menghela napas mendapati Galen tak kunjung menjawabnya. Ia sudah berusaha sabar dan menunggu Galen pulang. Ia tidak menghubunginya, karena ia tidak ingin mengganggunya. Ciara memilih menunggu, dan akan bertanya langsung. Hal itu ia lakukan juga untuk mengetes apakah Galen akan jujur atau tidak. Bahkan saat sekarang Galen berbohong, ia masih berpikir positif. Ia tetap meyakini bahwa ada alasan di balik bohongnya Galen.
Ciara menatap Galen yang tak balas menatapnya. Galen terlihat gelisah dan gugup. Ciara merasa sudah sampai pada batas kesabarannya. Ia pun bangkit, enyah dari pangkuan Galen. Setelah itu, ia turun dari atas ranjang dan berjalan meninggalkan Galen yang masih diam. Ia tidak ingin lagi bertanya. Ia cukup lelah.
"Ciara!" panggil Galen dan mengejar Ciara.
Ciara tidak menjawab, hingga ia merasakan pergelangan tangannya diraih oleh Galen. Ciara berbalik, menatap Galen penuh tanda tanya.
"Aku akan jelaskan," ucap Galen kemudian.
Ciara masih diam. Ia memperhatikan Galen yang terlihat bingung. Namun, ia tetap menunggu apa yang akan dikatakan oleh Galen selanjutnya.
"Tapi kamu jangan marah," ucap Galen lagi.
Ciara menghela napas. "Tergantung apa yang akan Kakak omongin," balasnya.
Galen menggigit pipi bagian dalamnya. Ia pun mengajak Ciara kembali ke tempat tidur. Galen duduk bersandar di kepala ranjang. Sementara Ciara duduk bersila di sebelahnya.
"Aku tadi habis ketemu Yuzuru," ucap Galen memulai pembicaraan.
Ciara melihat ke arah Galen. Agaknya ia sudah menduga ke mana perginya Galen. Kemarin ia berhasil mencegah Galen, tetapi tidak dengan malam ini. Ia tidak tahu Galen akan memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi menemui Yuzuru.
Awalnya Ciara khawatir bahwa Galen dan Yuzuru akan berkelahi. Mengingat Galen sempat menonjok Yuzuru kemarin. Akan tetapi, keadaan Galen kini tidak terlihat seburuk yang dipikirkannya. Hanya ada luka kecil di pelipis Galen. Apakah semudah itu Galen mengalahkan Yuzuru? Lalu, bagaimana keadaan Yuzuru sekarang?
"Kakak berkelahi?" tanya Ciara memastikan.
Galen menggeleng pelan. "Enggak," jawabnya.
Ciara mengernyit.
"Lalu kenapa Kakak bilang ke aku buat jangan marah?" Ciara berpikir beberapa saat. Kemudian kedua matanya melebar. "Kalian balapan?" tanyanya kemudian.
Galen mengangguk, membenarkan.
Ciara berdecak pelan. Ia tidak suka Galen balapan liar. Itu sangat berisiko. Ada perasaan lega melihat Galen sudah kembali dengan selamat.
"Kenapa kalian balapan? Dan siapa yang menang?" tanya Ciara dengan tidak sabar.
"Kami sering melakukannya, Ciara. Dibandingkan berkelahi, kami memilih balapan. Dan siapa yang menang, jawabannya enggak ada," sahut Galen.
Ciara tidak paham. Bagaimana bisa tidak ada yang menang?
"Apa yang terjadi?" tanyanya lagi.Galen menghela napas kasar. "Kami mengalami kecelakaan," ucapnya pelan.
Kedua mata Ciara melebar. Pun mulai berkaca-kaca. Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Langsung saja ia pukuli dada Galen dan menyerangnya bertubi-tubi.
"Udah dibilangin jangan balapan," ucap Ciara kesal.
"Sayang, tenang!" Galen berusaha menenangkan Ciara dengan merengkuh tubuhnya. Ia tahu Ciara lebih khawatir dibandingkan marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Apart (Sekuel Living With Cool Boy)
Lãng mạnGalen sudah membulatkan tekad untuk menjauhkan Ciara dari kehidupannya untuk sementara waktu. Ciara menyetujui keputusan Galen dan mereka berpisah, bahkan mereka memilih break dari hubungan asmaranya. Galen kembali pada urusan gangsternya, dan Ciara...