14. Cemburu dan Posesif

1.2K 74 4
                                    

Selamat membaca! 🧡

_________


Ciara tersenyum melihat Galen menghilang di balik pintu kamar mandi. Ia menghela napas, merasa sangat bahagia. Ia merasa mendadak sembuh dari sakitnya. Meskipun tetap merasa agak aneh, tetapi ia bahagia. Bebannya seperti menguap dan rasa sakitnya tertutup rasa senang.

Ciara menatap ke arah ransel Galen yang ada di atas meja kamarnya. Ia bergerak ke dekat meja, kemudian menyentuh tas ransel itu. Ciara mengambilnya lalu menaruhnya ke kursi agar lebih rapi. Sesaat kemudian ia teringat akan Yuzuru. Apakah Yuzuru sudah pergi? Setidaknya ia harus mengucapkan terima kasih pada laki-laki itu atas kebaikannya.

Ciara menoleh ke arah pintu kamar mandi, Galen belum selesai mandi. Ia pun bermaksud untuk turun, memeriksa apakah Yuzuru sudah pulang. Ini masih pagi, bisa saja Yuzuru memang belum pergi. Ia pun melenggang keluar kamar dan menuruni tangga dengan hati-hati. Tubuhnya masih belum terlalu kuat untuk berjalan, apa lagi menuruni tangga. Ia harus hati-hati agar tubuhnya tidak limbung.

Tepat saat ia tiba di anak tangga paling bawah, ia melihat Yuzuru keluar dari kamar. Segera saja ia memanggil laki-laki itu.

"Kak Yuzuru!"

Yuzuru menoleh dan tersenyum tipis ke arahnya.

"Sudah membaik?" tanyanya sembari berjalan mendekat.

Ciara tersenyum dan mengangguk.

"Berkat Kak Galen," sahutnya ceria.

Yuzuru tersenyum lagi dan mengangguk.

"Seharusnya cukup telepon dia aja ya. Dia perawat yang handal," balas Yuzuru tenang.

Ciara nyengir, kemudian sadar jika mungkin saja Yuzuru tersinggung.

"Berkat kebaikan Kakak juga, kok. Kakak yang udah anter aku ke rumah sakit, udah jagain aku semalaman. Aku mau mengucapkan terima kasih ke Kakak. Awalnya aku yang mau membalas budi ke Kakak, tapi akhirnya justru merepotkan terus. Aku minta maaf dan terima kasih banyak, Kak," ucap Ciara tulus.

Yuzuru menghela napas dan kembali menarik sudut bibirnya ke atas.

"Bukan masalah. Aku suka melakukannya. Aku juga melakukannya dengan suka rela. Aku senang kau terlihat lebih baik pagi ini," ucapnya.

Ciara mengangguk. "Apa Kakak sudah mau pulang?" tanyanya.

"Ya." Yuzuru mengangguk. "Kau sudah ada yang merawat, bukan? Aku juga akan istirahat," pungkasnya.

"Kakak harus istirahat. Apa tidak menunggu sarapan dulu?" tanya Ciara lagi.

"July sudah membuatkanku kopi tadi. Sarapannya nanti saja," balas Yuzuru.

"Baiklah." Ciara mengangguk lagi.

"Lain kali kita bisa pergi atau aku bisa datang ke sini lagi?" tanya Yuzuru balik.

Ciara mengerutkan keningnya. Apakah Yuzuru bermaksud mengajaknya kencan? Sementara Galen sedang ada di rumahnya sekarang.

"Maaf, Kak Galen tidak akan suka mendengarnya," balas Ciara.

"Jadi orang jangan mau diatur-atur, Ciara. Kau punya kebebasan dan tidak harus terpaku sama Galen," ucap Yuzuru.

Ciara mendekat ke arah Yuzuru dan menengadah ke arahnya.

"Aku tidak diatur, Kak. Aku punya kesadaran diri untuk tidak berselingkuh. Aku tahu apa yang aku lakukan itu baik atau tidak. Jadi, hargai keputusan orang. Lagi pula, Kakak bukannya temannya Kak Galen? Apa seperti itu yang dilakukan seorang teman terhadap temannya?" pungkas Ciara.

Living Apart (Sekuel Living With Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang