35. Setelah Sarapan

539 31 1
                                    

Tadaaaa, enggak salah nih update malam Jumat?
Enggak, dong! 🤣
Bagi yang mau baca lebih banyak chapter lebih dulu, bisa ke karyakarsa, ya! Link di bio. 🧡


Selamat membaca! 🧡

_________________




Setelah Galen dan Ciara selesai sarapan, mereka memutuskan untuk mengunjungi Yuzuru lagi. Galen menggandeng tangan Ciara dan mereka berjalan beriringan. Galen sudah tidak lagi emosi, sementara Ciara tidak lagi membahas tentang Mara. Mara juga tidak muncul lagi setelah diusir dari ruang makan oleh Galen tadi.

"Berapa lama lagi Kak Yuzuru bakal pulih, Kak?" tanya Ciara.

Galen berdecak. "Aku lebih suka kamu manggil dia tanpa embel-embel 'Kak'," sahutnya alih-alih menjawab pertanyaan Ciara.

Ciara mengerucutkan bibirnya. "Dia udah enggak jahat, jadi enggak apa-apa seharusnya. Kakak cemburuan banget," komentarnya.

"Udah tahu aku orangnya cemburuan, masih aja nentang," balas Galen.

Ciara mencibir Galen tanpa suara. Percuma mendebat, karena saat kondisi seperti ini biasanya Galen bisa kekanakan.

"Jangan mencibirku!" ucap Galen tiba-tiba.

Ciara mengernyitkan dahi dan menoleh ke arah Galen. "Enggak, kok."

"Aku ini enggak bodoh kayak kamu, jadi paham kebiasaanmu," balas Galen.

Ciara memutar bola matanya, memilih tidak menjawab.

"Jadi kapan Kak Yuzuru pulih?" tanya Ciara lagi.

"Aku bukan dokter. Nanti kamu tanyain aja sama dokternya sendiri," sahut Galen santai.

Ciara yang sebal dengan jawaban Galen pun menabrakkan pundaknya pada tubuh Galen. Alih-alih membuat Galen sakit, justru ia sendiri yang meringis karena membentur badan Galen yang keras.

"Aduh, kenapa malah aku yang sakit," ucapnya seraya mengusap-usap lengannya.

Galen tertawa melihat reaksi Ciara. Ia berhenti sejenak dan merengkuh tubuh Ciara, mengangkatnya dan memanggulnya.

"Kamu harus inget kalau badanmu itu kecil banget. Jadi, jangan sok-sokan sabrakin ke aku. Kamu yang justru akan mental, Sayang," ucapnya.

"Jangan mengejekku, Kak!" Ciara memukuli punggung Galen.

"Aku bicara fakta," sahut Galen.

Ciara merengut, ia pun terdiam dan tidak lagi memberontak. Galen dengan mudah mengangkat tubuhnya dan membawanya berjalan cepat. Ia sadar bahwa tubuhnya cukup mungil dibandingkan dengan tubuh kekar Galen.

Setibanya di ruangan Yuzuru, Ciara pun turun dari gendongan Galen. Ia berjalan mendekat ke arah Yuzuru yang duduk bersandar. Ciara tersenyum dan menyapanya. Melihat keadaan Yuzuru sekarang, tampaknya lebih baik dari kemarin.

"Halo, Kak! Sudah merasa lebih baik?" tanya Ciara.

"Halo, cantik! Lebih baik saat kamu datang, tapi memburuk lagi saat melihat laki-laki di sebelahmu," sahut Yuzuru.

"Kalau mau ngejek gue, minimal sadar kondisi. Lo mau gue bikin koma?" tanya Galen sinis.

"Astaga, Ciara! Apa yang kamu sukai dari laki-laki kejam seperti dia?" tanya Yuzuru pura-pura bersedih.

Ciara terkikik. "Aku suka karena dia kejam. Aneh memang, tapi faktanya begini," sahut Ciara berusaha mendramatisir ucapannya.

"Mungkin kamu kena black magic. Lain kali kalau aku sudah sembuh, kita harus berkunjung ke tempat cenayang. Kita tanyakan padanya apakah dugaan kita benar," balas Yuzuru dengan wajah serius yang dibuat-buat.

Living Apart (Sekuel Living With Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang