Selamat membaca! 🧡
_______________
Napas Galen terengah. Tatapannya beralih ke arah luar. Dari kaca mobil ia dapat melihat mobil Yuzuru yang terguling, terbalik, kemudian berhenti pada posisi normal. Akan tetapi, kondisi mobil Yuzuru jauh dari kata normal. Mobil itu rusak parah di beberapa bagian. Tidak ada tanda-tanda Yuzuru akan keluar.
Galen pun memundurkan mobilnya yang masih bisa dikendarai. Setelah itu ia melajukan mobilnya ke arah mobil Yuzuru yang berjarak beberapa meter di depannya. Begitu mobilnya sudah cukup dekat, ia buru-buru turun. Ia dekati mobil Yuzuru yang sudah mengeluarkan asap.
Galen menarik paksa pintu mobil Yuzuru. Sedetik kemudian setelah pintu terbuka, ia dapat melihat tubuh Yuzuru yang terkulai. Kepalanya bertumpu pada roda kemudi, mengeluarkan darah. Tanpa berlama-lama, Galen melepas sabuk pengaman dan menarik tubuh Yuzuru keluar mobil.
Galen tahu Yuzuru sudah tidak sadarkan diri. Ia tidak bisa mengajaknya bicara. Ia memilih memanggul tubuh Yuzuru dan membawanya menjauh dari mobil menuju mobilnya. Galen mendudukkan tubuh Yuzuru di kursi samping kemudi. Baru saja ia hendak berjalan ke arah kursi kemudi. Tiba-tiba ia dapat mendengar bunyi ledakan keras.
Duarrr...
Mobil Yuzuru meledak dan terbakar di hadapannya.
Galen segera masuk ke dalam mobil. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi Mark.
"Halo, Tuan Muda!" jawab Mark dari seberang.
"Mark. Aku mengalami kecelakaan di jalan X. Bagian depan mobilku rusak, tetapi aku masih bisa menggunakannya. Akan tetapi, mobil Yuzuru meledak dan terbakar di sini. Yuzuru terluka cukup parah. Tolong kau selesaikan urusan di sini, jangan sampai polisi tahu maupun terlibat dalam masalah ini. Yuzuru akan kubawa ke mansion. Hubungi dokter dan tenaga medis untuk menangani Yuzuru," ucap Galen langsung.
"Baik, Tuan Muda. Saya mengerti," balas Mark.
Setelah mendengar jawaban dari Mark, Galen kembali menyimpan ponselnya. Ia menoleh ke samping, mengecek kondisi Yuzuru. Ia menghela napas, kemudian menjalankan mobilnya menjauhi tempat kejadian. Ia berharap kejadian ini tidak menarik perhatian orang luar. Mengingat jalanan sepi, kemungkinan tidak akan menimbulkan kekacauan.
Galen tidak akan membawa Yuzuru ke rumah sakit. Pihak rumah sakit pasti akan curiga dengan luka yang dialami Yuzuru. Kemudian pihak rumah sakit bisa saja melaporkan ke polisi. Tidak! Galen tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ia tidak akan membuat kekacauan dalam kondisi seperti ini.
Satu-satunya yang membuat Galen kepikiran adalah Ciara. Ia berharap Ciara masih tidur, tidak menyadari kepergiannya. Ia juga berharap luka di pelipisnya tidak akan menimbulkan kecurigaan nanti. Semuanya di luar perkiraannya. Ia hanya ingin keluar beberapa jam dan kembali. Namun, sekali lagi semuanya di luar kendali. Ia tidak tahu kenapa dengan mobil Yuzuru. Ia menduga salah satu ban mobil Yuzuru pecah. Ia tidak habis pikir kenapa Yuzuru bisa ceroboh seperti itu.
_________________
Galen memperhatikan Yuzuru yang terbaring di sebuah brankar. Selang infus terpasang di tangan kirinya. Kepala Yuzuru diperban dan beberapa luka juga di bagian tubuhnya. Dokter sudah selesai menanganinya. Namun, menurut dokter Yuzuru mungkin baru akan terbangun beberapa jam lagi. Tidak ada luka patah tulang. Namun, benturan yang diterima di bagian kepala cukup keras. Mengingat seperti apa kecelakaan yang menimpa Yuzuru, Galen bersyukur Yuzuru tidak tewas. Bahkan lukanya masih bisa ditangani oleh dokter.
Galen berjalan meninggalkan ruangan Yuzuru. Di depan kamar sudah ada Mark dan beberapa orangnya.
"Pantau kondisinya, kabari aku terus! Aku akan kembali ke rumah Ciara," ucap Galen tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Apart (Sekuel Living With Cool Boy)
Roman d'amourGalen sudah membulatkan tekad untuk menjauhkan Ciara dari kehidupannya untuk sementara waktu. Ciara menyetujui keputusan Galen dan mereka berpisah, bahkan mereka memilih break dari hubungan asmaranya. Galen kembali pada urusan gangsternya, dan Ciara...