18. Dekada Kenapa?

7.7K 616 48
                                    

Cerita ini terpilih masuk ke dalam Reading List WattpadRomanceID kategori Bittersweet of Marriage - Maret 2023

Jangan ada sider di antara kita 😚

Happy reading!

***

Luci terlambat bangun, terpaksa salat sendirian di jam enam pagi. Padahal, biasanya Dekada akan membangunkan jika Luci tidak mendengar alarm, lalu mereka akan salat berjemaah.

Saat Luci bangun tidur tadi, Dekada sudah tidak ada di sampingnya. Pastinya Luci bertanya-tanya. Semalam, ia tidak jadi membuat minuman karena takut turun ke dapur sendirian. Luci juga tidak langsung kembali ke kamarnya, melainkan masuk ke kamar sebelah, kamar yang ditempati Dekada sebelumnya. Di sana, Luci mencoba untuk menenangkan diri. Perlu waktu bermenit-menit untuk menghilangkan segala kepanikan yang menyerangnya. Luci bahkan hanya bisa meminum air ludahnya sendiri.

Setelah merasa lebih baik, Luci kembali ke kamar dan menemukan Dekada sudah terlelap. Jujur saja, Luci merasa bersalah karena tiba-tiba mendorong Dekada sampai jatuh. Ia ingat betul bagaimana suara tubuh Dekada yang terempas ke lantai, pasti sakit sekali. Namun, Luci tidak bisa mengontrol dirinya malam itu, ia tidak bisa cepat-cepat mendekat lagi pada Dekada.

Pagi ini, Luci harusnya sudah bersiap-siap untuk mengantarkan mertuanya, tetapi kenapa Dekada membiarkannya tetap tidur? Tidak mau membuang waktu lagi, Luci bergegas mandi dan memakai pakaian yang pantas.

“Bu Dian,” panggil Luci sambil menuruni anak tangga. Tiba di hadapan Dian, Luci meringis. “Ah, maaf aku nggak sopan, ya, Bu, manggil dari atas.”

Dian tersenyum hangat. “Nggak apa-apa, Mbak Istri butuh apa?”

Luci mengedarkan pandangan sebelum membalas pertanyaan Dian, tetapi suasana rumah sangat sepi. “Deka mana, ya, Bu? Terus, Mama juga mana?”

“Lho, Bu Cinta, ya, sudah pulang. Mas Deka yang antar tadi pagi-pagi banget.”

Luci mendadak murung dan kepikiran. “Aku ditinggalin?”

“Tadi, Mas Deka bilang Mbak Istri tidurnya masih lelap banget, jadi nggak enak bangunin.”

Luci menggeleng cepat. Dekada tidak begitu, ia tahu betul bagaimana sikap suaminya. “Selelap-lelapnya aku, Deka nggak akan biarin aku telat subuhan, Bu.”

Duh, Dian jadi bingung dan menjadi tidak enak hati. Terlebih melihat kesedihan yang tercetak jelas di wajah Luci. Riasan tipis di wajahnya tampak bercahaya sebelumnya, tetapi sekarang meredup. Dian tidak tahu apa-apa. Sebelum Cinta dan Dekada pergi, mereka hanya berpamitan sesaat pada Dian. Ketika ditanya tentang Luci, Dekada menjawab seperti yang Dian katakan pada Luci tadi. Lalu, Cinta juga menjadi maklum ketika mendengar jawaban Dekada dan dengan terpaksa harus pergi tanpa berpamitan dulu pada menantunya.

Luci berniat menghubungi Dekada, tetapi Kiki lebih dulu menghubunginya.

“Kenapa, Ki?” tanya Luci setelah mengangkat panggilan.

Eh, jangan lupa, kamu hari ini ada jadwal ngonten di studio, loh, ya. Reaction lagu bareng pemain One Night Love. Dekada juga, tuh, ingetin. Jam delapan, oke?

Luci mengusap wajahnya gusar, ia tidak ingat punya jadwal barengan dengan Dekada. “Kenapa nggak ingatin dari kemarin-kemarin, coba?”

Oalah cangkemmu. Aku udah chat kamu beberapa kali buat ingatin semua jadwalmu. Kon iku seng jarang baca chat. Pancene!”

Behind the Camera [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang