Jangan lupa vote, komen, dan bantu share cerita ini yaaah. Aku butuh 100 vote dan 50 komen buat lanjut chapter berikutnya, bisa nggak? Makasih ya sebelumnya 🥰
Happy reading!
***
Luci sekarang sedang satu mobil dengan mertuanya dan adik iparnya. Prasetya duduk di depan bersama istrinya, sementara Mikha duduk bersama Luci di jok belakang. Karena Dekada masih ada agenda bersama pemain lain, akhirnya Luci pulang diantar oleh keluarga Dekada. Sementara keluarga Luci memilih untuk lebih dulu kembali ke hotel. Sebelumnya, Dekada dan Luci sudah meminta orang tua Luci untuk menginap di rumah mereka saja, tetapi ternyata memang pasangan baya itu sedang ingin menghabiskan waktu berdua mumpung lagi di Jakarta. Mereka semua akan berkumpul besok di kediaman orang tua Dekada.
“Luci, anak Mama baik, kan, sama kamu?” Cinta mengawali pembicaraan dengan pertanyaan itu.
Luci yang semula sedang asyik melihat-lihat playlist musik Mikha yang memang diperlihatkan untuknya, kini mengalihkan pandangan ke depan, menatap mama mertuanya yang sudah lebih dulu memandangnya. Dengan senyum yang tenang, Luci mengangguk hingga tiga kali.
Luci menjawab dengan lembut dan sungguh-sungguh. “Baik, kok, Ma. Baik banget malahan.”
Embusan napas lega keluar dari hidung Cinta. Ia bersyukur jika Dekada benar-benar bisa menghargai status barunya, menghargai keberadaan istrinya, dan bersikap baik pada istrinya. Cinta bisa ingat bagaimana proses Dekada yang menjadi lebih baik. Sejak Andra membawa Dekada untuk mengenal dunia entertainment, perlahan-lahan Dekada bisa melupakan semua aktivitas buruknya sebelum itu. Ugal-ugalan di jalan raya bersama geng motornya, tawuran, mabuk-mabukan, sampai jarang pulang ke rumah. Padahal, saat itu Dekada sudah menjadi salah satu model terkenal. Namun, sisi lain dari Dekada itu, ya, saat sedang bersama geng motornya. Cinta dan Prasetya sampai tidak tahu lagi harus berbuat apa agar Dekada meninggalkan dunianya yang kacau itu. Dekada bebal sekali dulu, semua nasihat dianggap sebagai angin lalu saja. Oh, satu lagi. Cinta ingat kalau Dekada pernah punya pacar yang tidak direstui.
Hal yang dapat Cinta syukuri adalah Dekada yang memiliki teman seperti Andra. Sebenarnya, Andra juga satu tongkrongan dan satu geng motor dengan Dekada, tetapi Andra lebih bisa mengontrol dirinya. Andra hanya akan datang berkumpul jika geng motor itu sedang bersantai, selebihnya Andra tidak mau ikut kegiatan mereka. Berbeda dengan Dekada yang selalu berpartisipasi, selalu mengikuti arus dari semua yang dilakukan gengnya itu.
Saat merasa pergaulan itu tambah buruk, Andra mati-matian mengajak Dekada keluar dari lingkungan itu, yaitu dengan cara mengajak Dekada casting untuk menjadi figuran di sebuah tayangan televisi. Dekada rupanya punya potensi untuk menjadi seorang aktor. Terbukti, sekali casting, dia langsung terpilih. Andra malah ditolak, dan Dekada menjadikannya sebagai manajer setelah merasa benar-benar menjadi aktor yang makin dikenal.
Dekada berubah menjadi laki-laki yang jauh lebih baik, menjadi laki-laki yang lebih bertanggung jawab dengan pekerjaan dan hidupnya sendiri. Ia tinggalkan segala kebiasaan buruknya itu, sampai harus menjual motor gede kesayangannya. Apalagi setelah mendapat tawaran dari sang mama tentang perjodohannya dengan Luci, Dekada makin mempelajari banyak hal, seperti memperdalam ilmu agama dan belajar tentang bagaimana cara hidup lebih baik. Meskipun sampai sekarang tidak paham-paham amat, tetapi Dekada akan melakukan hal-hal yang lebih baik lagi, dan akan terus belajar pastinya. Cinta, Prasetya, dan Mikha senang karena Dekada menikah saat pribadinya sudah lebih baik.
“Baguslah. Kalau Deka bikin masalah, bilang aja ke Mama,” ucap Cinta setelah beberapa menit hanya diam sambil tersenyum.
“Bilang juga ke aku, biar aku pites tuh telinganya yang panjang,” sahut Mikha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Camera [COMPLETED] ✓
Romance✨ Cerita terpilih untuk Reading List @WattpadRomanceID [Bittersweet of Marriage - Maret 2023] ✨ Naskah Terbaik #1 event Menulis Novel oleh Semanding Books Blurb: Luci boleh melanjutkan karirnya di Jakarta dengan syarat harus memiliki suami sebab ked...