29. Hari Kelahiran Anak Manis

7.7K 526 143
                                    

Update!!

Ini cukup panjang, nyaris 3000 kata.

Jangan lupa diramaikan yaaa guys 😙

100 votes + 50 komen buat next chapter ^^

Happy reading!

***

Hotel yang ditempati oleh orang tua Luci memang berdekatan dengan tempat tinggal orang tua Dekada. Mereka sudah check out kemarin saat akan datang ke kediaman keluarga Prasetya, kemudian menginap juga di sana bersama Luci dan Dekada.

Siang ini, Fani dan Ganda harus pulang ke Surabaya sebab pekerjaan sudah sangat menanti. Syukur, mereka sudah merasa puas berkumpul dan bersenang-senang bersama besan dan anak-anaknya meskipun tidak sampai tiga hari. Mereka pulang, Luci dan Dekada pun juga harus pulang. Akan tetapi, tujuan mereka sudah jelas setelah dari kediaman Prasetya, yaitu menghadiri ulang tahun Lily.

"Ibu pulang, ya, Nduk." Fani mengusap-usap kepala Luci yang sedang menyalami tangannya. "Kamu baik-baik di sini, ya."

Luci mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Bu. Ibu sama Ayah hati-hati, ya." Lalu, Luci pun menyalami ayahnya. "Jangan bosen chat Uci, ya, Yah."

"Iya, tenang aja. Ayah bakal lebih sering lagi chat Uci."

"Sip, Ayah!"

Sesi berpamitan pun usai. Salah satu supir Prasetya sudah menunggu di dalam sebuah mobil hitam. Ia yang akan mengantar orang tua Luci ke bandara. Menit ke menit, keberadaan Fani dan Ganda pun sudah tidak nampak karena kendaraan itu juga makin jauh. Tersisa Luci, Dekada, dan Cinta, sementara Prasetya dan Mikha tidak ada, sudah sibuk dengan kerjaan mereka sejak pagi. Cinta juga sebenarnya sudah di sekolah, tetapi izin pulang sebentar untuk menemui besannya yang mau kembali ke kampung halaman.

"Deka sama Luci balik juga, ya, Ma," pamit Dekada sambil menyalimi Cinta, dilanjutkan dengan Luci yang melakukan itu juga.

Cinta tersenyum. "Ini kalian mau langsung pulang?"

"Nggak, Ma. Kita mau ke rumah teman Luci dulu, anaknya ulang tahun, kita diundang makan-makan gitu," balas Luci. Dekada melirik sekilas, berpikir sedikit tentang Luci yang sepertinya tidak mau bercerita pada sang mama tentang dirinya yang punya anak angkat. Kenapa?

"Oh, ya, sudah kalau gitu. Kalian hati-hati, ya."

Sepasang pasutri itu mengangguk sopan. Lantas, Dekada segera memasukkan semua barang bawaan mereka, di antara itu semua juga ada terselip dua jenis makanan yang Cinta masakkan untuk mereka, yaitu abon ayam pedas dan abon ayam ikan tidak pedas. Suatu kebetulan yang menyenangkan, ternyata Dekada dan Luci sama-sama cinta dengan abon. Makan tanpa lauk, hanya dengan abon saja mereka amat sangat tidak masalah, tetap terasa nikmatnya.

Keduanya sudah di dalam mobil, melambaikan tangan dan perlahan menjauh dari pandangan Cinta. Sang perempuan paruh baya menatap ponselnya, melihat tanggal yang tertera, lalu mengangguk dan tersenyum.

***

Bisa dibilang Lily tidak begitu punya banyak teman. Ia masih dua tahun dan seringnya berada di dalam rumah. For your information, sebenarnya Lily punya babysitter. Namun, si babysitter itu hanya akan datang ketika tidak ada Bryan atau Bianca. Selagi ada adik-kakak itu, Lily tidak akan bersama mbak pengasuh. Sementara seorang pembantu bernama Mbak Yani itu benar-benar hanya mengurus dapur dan kebersihan rumah saja, hanya sesekali menemani Lily jika dibutuhkan.

Behind the Camera [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang