Bab.13 - Rumah Sakit

5.3K 302 8
                                    

Kekecewaan terlihat jelas di raut wajah Freen. Bayangan itu masih terus berputar di otaknya. Dia menginjak pedal gas semakin kencang, saat ini pikirannya sangat kacau, dia masih tak percaya bahwa pacar serta sahabatnya bisa melakukan ini semua padanya. Sesekali dia memegang pipi bekas tamparan dari tangan Nam.

Mobilnya melaju sangat kencang, jalanan malam yang sudah mulai lenggang dari kendaraan yang melintas semakin membuatnya gila untuk menyusuri jalanan. Saat berada di tikungan dan akan berbelok, dia kehilangan keseimbangan sampai terjadilah peristiwa maut itu, Freen menabrak pembatas jalan, dia mengalami kecelakaan tunggal, mobil sport berwarna merah itu terbalik dan ringsek parah di bagian samping, sedangkan Freen sendiri sudah tak sadarkan diri, kepalanya mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Keadaan jalanan cukup sepi, hingga akhirnya ada satu mobil yang melintas dan melihat kejadian naas itu, pengemudi itu menghentikan mobilnya, dia dan satu temannya lagi berjalan menghampiri mobil sport yang telah ringsek itu, dilihatnya ada seseorang yang terluka cukup parah, dia sangat terkejut melihat siapa yang ada di dalamnya, dia berusaha untuk mengeluarkan Freen dari dalam mobilnya.

"Ya tuhan Freeeen!! Bertahanlah Freen, kau harus kuat. Hey kau tolong segera hubungi ambulance, dia terluka cukup parah" -Ucap orang itu pada temannya

Seseorang tengah menghubungi ambulance. Beberapa saat kemudian tibalah ambulance dan mobil polisi.

Terlihat beberapa petugas ambulance dengan segera membawa Freen kedalam mobil dan berjalan menuju ke rumah sakit. Diperjalanan, orang yang menemukan Freen tadi tak henti-hentinya menggenggam tangan Freen sambil terus memanjatkan doa untuk keselamatan Freen.

"Bertahanlah Freen, kau gadis yang kuat, kau gadis yang hebat, kau jangan lemah, bicaralah, aku lebih suka melihatmu memarahiku dari pada kau harus diam seperti ini"

"Tenanglah tuan, kita akan segera sampai di rumah sakit, kita akan melakukan yang terbaik untuk korban" -Ucap petugas ambulance

Freen terbaring lemah tak sadarkan diri dengan beberapa alat medis seadanya yang kini telah melekat di tubuhnya, darah tak henti-hentinya keluar dari kepalanya, luka robek di kepalanya cukup parah, sepertinya dia kehilangan cukup banyak darah.

Beberapa saat kemudian, sampailah mereka di rumah sakit, terlihat beberapa perawat yang menghampiri mobil ambulance itu dengan terburu-buru, mereka dengan segera membawa Freen ke dalam rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang lain.

.
.
.

Sedangkan di tempat lain, Becky dan Nam yang kini masih sangat mencemaskan keadaan Freen, mereka sedang berada di dalam mobil Nam menuju ke arah apartemen milik Freen, mereka akan menyusul Freen ke apartemennya.

Terdengar bunyi ponsel Nam berdering, dia pun menepikan mobilnya lalu dengan segera mengangkat panggilan telepon itu.

"Nam, kau ada dimana sekarang, cepatlah datang kerumah sakit (xxx) sekarang juga, Freen mengalami kecelakaan tunggal yang cukup parah saat ini, aku tak tau lagi harus menghubungi siapa selain menghubungimu" -Ucap seseorang yang menolong Freen tadi dengan nada khawatir

"Hey, kau jangan bercanda!!" -Nam

"Aku tak bercanda Nam, kalau kau tak percaya, kau bisa datang kesini sekarang juga, dia sedang berjuang antara hidup dan mati sekarang, aku menunggumu secepatnya!!"

Panggilan di akhiri.

Ponsel Nam terjatuh, Nam menutup mulutnya dengan kedua tangannya tak percaya, matanya mulai berkaca-kaca tanda dia akan menangis.

"Phii Nam, apa yang terjadi, siapa yang meneleponmu barusan, apa yang dia katakan?" -Tanya Becky sambil menggoyangkan pundak Nam khawatir

"Kitaaa.. Kita harus segera ke rumah sakit sekarang, Freen mengalami kecelakaan tunggal yang cukup parah, dia sedang berjuang antara hidup dan mati sekarang" -Ucap Nam terbata-bata dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang