Bab.61 - Ruang ICU

3.4K 276 41
                                    

Di luar rumah sakit, saat ini sudah banyak wartawan yang masih berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi CEO muda PT. Chankimha itu.

Untungnya Mr. Chankimha sudah memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menjaga keamanan keluarganya dari para wartawan, dia tidak mau wartawan-wartawan itu meliput kejadian naas yang menimpa putrinya saat ini.

Becky dan kedua orang tuanya saat ini sedang berjalan menuju ruang ICU dimana Freen saat ini di rawat. Perasaan Becky saat ini benar-benar campur aduk, ntah dia harus senang atau malah sebaliknya.

Kekasihnya memang sudah berhasil di temukan dengan selamat seperti harapannya, tapi saat dia mendengar kabar kalau kekasihnya itu sedang koma dan sangat kritis. Hal itu malah menjadikan dia seperti dejavu, dia teringat kembali saat kejadian kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawa kekasihnya beberapa bulan yang lalu.

Kondisi Becky sendiri saat ini juga masih belum sepenuhnya membaik. Terlihat jarum infus yang saat ini masih menancap di tangan kirinya. Dia berusaha menahan rasa sakitnya demi bisa melihat gadis yang sangat dia cintai itu. Dia menahan rasa sakit di kepalanya yang terkadang masih membuatnya hampir terhuyung, sedangkan suhu badannya juga masih lumayan tinggi. Daddy dan mommy Becky sebelumnya sudah menyarankan agar Becky menggunakan kursi roda saja, tapi dia tidak mau, karena menurutnya itu terlalu lama. Saat ini terlihat daddy Becky yang tengah mendorong tiang infus Becky. Sedangkan mommy nya merangkul pinggang putrinya.

Saat dia sudah sampai di depan ruang ICU, tiba-tiba saja wajahnya kini terasa memanas, matanya sudah mulai berkaca-kaca, tapi dia masih berusaha untuk menahannya agar tidak lagi menangis seperti yang telah di minta oleh mommy nya sebelum dia ke ruang ICU.

Mr. dan Mrs. Chankimha serta Mr. Sinn yang melihat kedatangan Becky dan kedua orang tuanya pun segera berdiri dari duduknya.

Mommy Freen segera berjalan menghampiri tunangan putrinya itu.

"Beck, kau yang sabar ya sayang, Freen saat ini tengah berjuang untuk bisa bertahan hidup di dalam sana" -Mom Freen

Becky tidak menjawabnya, dia pun langsung memeluk calon ibu mertuanya itu dengan deraian airmata yang sudah tidak bisa lagi dia pertahankan. Dia masih tidak bicara sama sekali, hanya terdengar suara isakan tangis dari bibir berbentuk hati itu. Mommy Freen yang tadinya sudah mulai tenang, saat dia melihat calon menantunya itu dalam keadaan seperti ini, dia pun akhirnya juga meneteskan air matanya kembali, dia juga terlihat tengah mengusap lembut kepala Becky sambil terus berusaha untuk menenangkannya meskipun sebenarnya dia sendiri juga merasakan hal yang sama seperti apa yang tengah di rasakan oleh tunangan putrinya itu.

"Kau tenanglah sayang, Freen sudah bertahan sejauh ini, ini adalah keajaiban dari Tuhan. Dia sangat mencintaimu nak, bibi yakin kalau Freen bisa bertahan hidup untukmu. Dia pernah berjanji padamu kalau dia akan selalu bersamamu, menjaga serta merawatmu. Dia juga sudah berjanji akan menikah dan hidup bahagia selamanya denganmu, bibi percaya kalau Freen adalah gadis yang sangat memegang ucapannya, dia pasti akan menepati janjinya padamu" -Ucap mom Freen lembut

Becky masih tidak berbicara sama sekali, kemudian dia melepaskan pelukannya.

"Aku ingin melihatnya bi, aku sangat merindukannya" -Ucap Becky dengan suara lirih, itu karena dia sedang berusaha menahan tangisnya agar tidak semakin terisak.

"Dokter masih belum mengijinkan siapa pun untuk melihatnya dari jarak dekat, kita hanya di perbolehkan untuk melihatnya melalui luar kaca saja, kau yang sabar ya nak, kita ikuti saja apa pun yang di katakan oleh dokter. Nanti kalau kondisi Freen sudah membaik, dokter pasti mengijinkanmu untuk menemuinya dari jarak dekat" -Ucap mom Freen sambil mengusap lembut lengan Becky.

Becky berjalan sambil mendorong tiang infusnya ke arah dinding kaca ruang ICU dimana disitu memperlihatkan Freen yang saat ini tengah terbaring di atas brankar dengan keadaan yang tak berdaya sama sekali, banyak peralatan medis yang saat ini sudah melekat di sekujur tubuhnya. Becky tau pasti kalau saat ini nyawa kekasihnya sangat bergantung pada alat-alat yang melekat pada tubuhnya itu.

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang