Bab.18 - Pemeriksaan

5.3K 300 10
                                    

Saat ini Becky sudah selesai membersihkan diri, dia keluar dari dalam kamar mandi dengan mengenakan bathrobe berwarna putih, dia berjalan ke arah meja rias dengan tangan yang terlihat sibuk mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil.

Freen masih duduk di atas ranjang sambil memainkan ponselnya, dia melihat pacarnya yang baru selesai mandi dengan rambut yang basah itu, dia sangat menyukainya, pacarnya itu terlihat begitu sexy di mata Freen.

Freen menaruh ponselnya di atas nakas dan turun dari ranjang untuk menghampiri pacarnya itu. Dia memeluk Becky dari belakang, dia menenggelamkan wajahnya di leher Becky, hal itu membuat Becky merasa hangat sekaligus kegelian.

"Kau terlihat sangat sexy kalau sedang seperti ini baby, rambutmu juga sangat wangi, aku sangat menyukainya" -Freen

"Sayang, tolong jangan lakukan lagi, aku tak mau mandi untuk yang kedua kalinya, ini sangat dingin" -Becky

Freen menarik dirinya dari Becky, lalu mengambil hairdryer di dalam laci meja rias dan membantu Becky untuk mengeringkan rambutnya yang basah itu.

"Aku akan membantumu mengeringkan rambutmu sayang, aku tak mau kau kedinginan terlalu lama" -Ucap Freen dengan tangannya yang sudah memegang hairdryer

"Terimakasih honey" -Ucap Becky tersenyum

Saat ini Freen sedang mengeringkan rambut Becky, sedangkan Becky terlihat sedang memakai cream malam untuk melembabkan kulit di wajahnya itu.

"Kenapa kau sangat cantik baby?" -Tanya Freen

Becky yang mendengarnya hanya mengernyitkan dahinya. Dia tetap melanjutkan aktivitas tangannya di wajahnya.

"Kenapa aku tak pernah melihat kau tampil jelek meskipun kau baru bangun tidur sekalipun" -Freen

"Apa kau mau aku terlihat jelek di matamu sayang?" -Becky

"Kau tak akan pernah bisa melakukannya, karena tuhan memang sudah mentakdirkanmu untuk selalu menjadi cantik di mataku" -Freen

Becky yang mendengarnya pun menjadi sangat senang, terlihat senyumnya yang mengembang di depan cermin.

"Kau juga sama honey, aku juga tak pernah melihatmu jelek, meskipun saat ini rambutmu tak seperti dulu, kau selalu cantik di mataku" -Ucap Becky tersenyum

"Tapi aku tak percaya diri dengan rambutku saat ini, lihatlah, ini sangat buruk, aku tak menyukainya, seharusnya dokter yang mengoperasiku waktu itu tak mencukur rambutku seperti ini" -Freen

"Rambutmu akan segera tumbuh dan memanjang, dokter melakukan itu semua agar pekerjaannya tak terkendala oleh rambutmu itu, kau tetap terlihat cantik dan selalu cantik di mataku" -Becky

Freen sudah selesai mengeringkan rambut pacarnya. Dia menyimpan kembali hairdryer itu di dalam laci meja rias. Lalu dia kembali naik ke atas ranjang, dia menyandarkan punggungnya di headboard ranjang sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Setiap hari aku hanya berada di rumah dan di dalam kamar saja, itu membuatku menjadi sangat bosan, hari-hariku sangat membosankan" -Freen

Becky sudah mengganti pakaiannya dengan setelan baju tidur, dia naik ke atas ranjang dan ikut duduk di samping Freen.

"Setiap hari aku selalu merawatmu di rumah, setiap hari juga aku selalu tidur bersamamu, apa itu masih belum cukup hingga kau masih tetap merasa sangat bosan?" -Becky

"Bukan begitu maksudku sayang, aku berterima kasih banyak karena kau sudah mau merawat dan menemaniku setiap malam, tapi aku ingin segera kembali dengan aktivitasku di luar rumah, seperti ke kantor, mengurus pekerjaan, dan lain-lain, daddy tak pernah mengijinkanku untuk melakukannya, padahal dulu dia sangat bersikeras agar aku mengurus perusahaannya" -Freen

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang