Bab.73 - Cemburu Buta

4.4K 267 10
                                    

Becky yang melihat sikap suaminya hanya diam saja sedari tadi, kini dia menjadi merasa sangat bersalah sekaligus takut kalau suaminya marah padanya karena tadi dia tidak menolak pelukan dari Arsenio teman baiknya.

Saat ini Becky masih mencoba berpikir dan mencari cara untuk membuat suaminya kembali berbicara dengannya.

Meskipun dia tahu sebenarnya hanya ada 1 cara yang bisa membuat suaminya itu kembali luluh padanya, tapi saat ini dia merasa kalau itu bukanlah cara yang tepat karena sebelumnya dia tidak pernah melihat kemarahan suaminya yang seperti ini. Dia juga merasa takut kalau-kalau suaminya itu semakin marah padanya jika dia mengambil cara itu.

Selama beberapa saat suasana terasa sangat hening karena masih tidak ada sepatah kata apa pun yang keluar dari bibir Freen maupun Becky.

Hingga Becky yang sudah merasa tidak tahan lagi akhirnya dia pun memberanikan diri untuk membuka suaranya.

"Sayang" -Ucap Becky lembut.

Freen tidak menjawab panggilan dari istrinya, dia masih tetap fokus pada jalanan yang ada di depannya, itu karena saat ini dia masih merasa sangat marah, kesal sekaligus cemburu menjadi satu. Dia tidak mau menyakiti hati istrinya kalau dia sampai kelewat batas tak bisa mengendalikan emosinya yang saat ini masih meluap-luap di dalam dirinya. Terlebih lagi istrinya sama sekali tidak menolak saat Arsenio memeluknya.

Becky yang tidak mendapatkan respon apa pun dari suaminya kini perasaannya menjadi semakin takut, karena dia sangat tahu pasti kalau suaminya saat ini sedang sangat marah padanya. Dia pun mencoba memberanikan diri untuk berbicara lagi.

"Sayang, aku minta maaf" -Ucap Becky lembut.

Freen masih tetap pada pendiriannya, dia tidak menjawab ucapan dari gadis yang saat ini tengah duduk di sampingnya itu.

Becky yang lagi-lagi masih tidak mendapatkan respon apa pun dari suaminya kini menjadi semakin merasa takut dan bersalah dengan kemarahan suaminya itu. Karena sebelumnya dia tidak pernah semarah ini sampai tidak mau merespon ucapannya sama sekali. Lebih baik suaminya itu banyak berbicara padanya dari pada harus mendiamkannya seperti ini.

Becky masih terus berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan suaminya itu.

"Aku benar-benar minta maaf karena sudah membuatmu marah. Aku tak tau harus berbuat apa lagi saat Arsen memelukku. Aku hanya merasa senang..." -Ucapan Becky terpotong.

"Cukup!! Apa kau merasa senang karena Arsen memelukmu?!!" -Ucap Freen emosi.

Akhirnya Freen tidak bisa lagi menahan emosinya itu. Dia sama sekali tidak berpikir panjang dengan apa yang baru saja dia ucapkan pada istrinya.

"Sayang, bukan seperti itu maksudku. Tolong dengarkan dulu penjelasanku, aku belum selesai berbicara padamu" -Ucap Becky lembut.

"Sudahlah, kau memang selalu saja seperti itu. Tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku!!" -Ucap Freen emosi.

Mendengar ucapan dari suaminya, ntah mengapa Becky merasa sedikit sakit hati karena dia belum sempat menyelesaikan ucapannya tapi suaminya malah menuduhnya seperti itu. Kini matanya terlihat mulai berkaca-kaca. Dia tengah berusaha untuk menahan tangisnya agar tak terlihat oleh suaminya dan semakin membuatnya marah padanya. Tapi disisi lain Becky mengakui kalau sebenarnya disini dialah yang bersalah, kalau saja tadi dia menolak pelukan Arsen padanya, mungkin saja suaminya itu tidak akan semarah ini dengannya. Becky masih berusaha untuk menahan emosinya sendiri agar tak semakin memperkeruh suasana. Karena dia pun sangat tahu pasti bagaimana perasaan suaminya saat ini.

"Sayang, aku mohon dengarkan dulu penjelasanku. Aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu padamu. Aku mengakui kalau disini akulah yang sebenarnya bersalah karena aku tadi tidak menolak pelukan dari Arsen padaku. Tapi aku pun tidak tau harus berbuat apa lagi, disisi lain aku senang karena akhirnya Arsen tidak merasa sakit hati atau menaruh dendam padaku dan padamu karena aku sudah menolak cintanya, terlebih lagi dia sudah tau kalau aku telah menikah denganmu. Seperti yang juga sudah kau dengar, kalau Arsen hanya ingin memelukku untuk yang terakhir kali, aku rasa itu hanyalah pelukan antara teman baik saja, sama sekali tidak lebih. Kau juga tahu kalau tadi aku tidak membalas pelukan Arsen padaku, itu karena aku merasa tidak tau harus berbuat apa lagi saat dia memelukku" -Jelas Becky

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang