Bab.12 - Salah Paham

6.9K 329 7
                                    

Setelah hampir dua jam mereka melakukan olahraga pagi. Akhirnya kini mereka tengah bersiap untuk berangkat ke kantor bersama.

Terlihat Becky yang tengah duduk di depan meja rias, dia memperhatikan lehernya yang penuh dengan jejak kepemilikan akibat ulah Boss sekaligus pacarnya itu. Dia menarik nafasnya sesaat dan menghembuskannya perlahan, lalu tanggannya mengoleskan Foundation dan Concealer di jejak-jejak itu agar tertutup dan tak terlihat oleh mata.

Freen yang baru keluar dari kamar mandi, dia berjalan menuju ke arah Becky. Dia memeluk pacarnya dari belakang sambil tersenyum.

"Biarkan saja, biar semua orang tau kalau kau adalah milikku" -Ucap Freen santai

"Kau meninggalkan jejak cukup banyak di leherku, aku terlihat seperti macan tutul sekarang" -Becky

"Aku juga sama sepertimu. Lihatlah, bahkan ini jauh lebih banyak dari jejak yang ada di lehermu itu. Kau juga meninggalkan jejak di dadaku cukup banyak" -Ucap Freen yang kini tengah duduk di pinggir ranjang

"Kemarilah, duduklah disini, aku akan membantumu menyamarkan bekas jejak-jejak itu, tak mungkin kau akan memimpin meeting nanti dengan keadaan seperti ini, bisa-bisa para karyawanmu nanti lebih fokus ke arah lehermu" -Becky

Freen pun menuruti perkataan pacarnya. Dia berjalan dan duduk di depan meja rias. Lalu Becky mengoleskan Foundation dan Concealer ke leher Freen.

"Nahh, sudah selesai.. Kalau seperti ini kan sudah tak terlihat lagi" -Ucap Becky sambil meletakkan alat itu diatas meja rias

"Dileherku memang sudah tak terlihat lagi, lalu bagaimana dengan yang ada di dadaku?" -Freen

"Kau ingin aku menambahi jejak-jejak di dadamu lagi sayang?" -Becky

"Hehee.. Aku hanya bercanda saja sayang" -Ucap Freen tersenyum sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V

"Ya sudah, ayo kita sarapan dulu, kau harus makan agar kuat menghadapi kenyataan" -Becky

.
.
.

Setelah merias diri, mereka melanjutkannya dengan melakukan sarapan pagi bersama.
Kini saatnya mereka pergi ke kantor untuk menyelesaikan masalah yang ada di pengerjaan proyek baru mereka.

Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil sport berwarna merah milik Freen.

Di dalam mobil, genggaman tangan mereka seolah tak bisa terlepaskan, sesekali saling melirik dan melempar senyum.
Beberapa menit kemudian, sampailah mobil mereka di tempat parkir khusus mobil CEO.

Terlihat banyak karyawan yang memperhatikan kedatangan mereka berdua. Tak sedikit diantara mereka yang heran dengan kedatangan mereka berdua secara bersama dalam satu mobil.

Pasalnya, CEO muda yang mereka kenal ini adalah pribadi yang dingin dan sangat tegas. Belum pernah para karyawannya melihat kedekatan CEO muda ini dengan orang lain selain dengan keluarganya, apalagi dengan anak magang baru.

Freen berjalan menuju ruangan CEO, di ikuti oleh Becky yang berada di belakangnya.

Karyawan yang melihatnya pun menundukkan kepala tanda memberikan salam selamat datang untuk sang CEO.

Irrin yang melihat kedatangan mereka berdua secara bersama, akhirnya menghampiri Becky.

"Hay Beck, apa kau baru datang? Aku ingin bicara denganmu sebentar" -Irrin

"Hay Irrin, iya aku baru datang. Kita bisa bicara di ruanganku, ayo ikut aku" -Becky

Irrin berjalan ber iringan dengan Becky.

Freen yang melihat pacarnya tertinggal, sengaja menunggunya di depan lift.

Setelah Freen melihat kedatangan Becky dan Irrin, diapun memencet tombol lift yang akan dituju. Lalu mereka masuk secara bersama, di dalam lift kini hanya ada mereka bertiga.

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang