Bab.40 - Undangan Makan Malam

3.3K 279 49
                                    

Ke esokan harinya.

Terlihat Kade yang baru saja keluar dari ruangan CEO untuk menjalankan tugasnya di pagi hari seperti biasanya.

Freen mengambil ponselnya dan mengirim pesan teks untuk pacarnya.

(Kemarilah) -Freen

Setelah pesannya terkirim, dia menaruh ponselnya kembali di atas meja kerjanya. Lalu berjalan ke arah jendela kaca dan berdiri di dekatnya.

Becky yang masih terlihat sibuk dengan pekerjaannya di depan layar komputer. Dia mendengar suara notifikasi dari ponselnya, dia pun segera mengambil ponselnya dan membacanya.

Senyumnya mengembang dari kedua sudut bibirnya, seperti sebuah rutinitas di pagi hari, kalau semalam dia tidak menginap dengan Nona Boss nya, dia harus mentaati peraturan khusus yang telah di buat oleh Nona Boss nya beberapa hari yang lalu untuknya.

Dia berjalan menuju ruangan CEO dan masuk ke dalam. Dia menutup dan mengunci pintunya lalu berjalan ke arah Nona Boss nya yang saat ini sedang berdiri di dekat kaca jendela.

Freen yang mendengar suara langkah kaki sedang berjalan ke arahnya, dia memutar tubuhnya untuk melihat orang itu. Dia tersenyum saat melihat pacarnya berjalan mendekat ke arahnya.

Tanpa menunggu terlalu lama, Becky langsung menciumi seluruh wajah pacarnya dan terakhir mendarat di bibir pacarnya. Sedangkan Freen terlihat sedang melingkarkan kedua tangannya ke pinggang pacarnya. Ciuman mereka terlihat sedikit agresif itu karena semalam mereka memang tidak bermalam bersama, seolah rasa rindu mereka pagi ini benar-benar sudah berkumpul dan minta segera di tuntaskan. Beberapa saat kemudian, Freen melepaskan ciuman mereka, lalu menaruh jari jempolnya untuk mengusap lembut bibir pacarnya.

"Hanya beberapa jam kita tidak bertemu, dan itu rasanya seperti bertahun-tahun lamanya" -Freen

Becky tersenyum saat mendengarnya. Dia memeluk erat tubuh pacarnya itu.

"Aku juga merasakan hal yang sama seperti apa yang tengah kau rasakan sayang" -Becky

Freen membalas pelukan pacarnya tak kalah erat. Dia juga membelai lembut kepala pacarnya.

Tokk.. Tokk.. Tokk.. (Suara ketukan pintu dari luar ruangan CEO)

Deg..

Seketika pelukan mereka terlepas karena mereka merasa terkejut dengan suara ketukan pintu itu. Mereka segera merapikan penampilan mereka sebisanya.

"Kau masuklah ke dalam toilet, kalau urusanku sudah selesai, nanti aku akan memanggilmu kembali" -Freen

"Iya.." -Becky

Becky segera berjalan dan masuk ke dalam toilet yang ada di dalam ruangan CEO. Sedangkan Freen berjalan ke arah pintu untuk segera membukanya.

Freen sangat terkejut melihat siapa yang saat ini ada di depannya.

"Kenapa lama sekali kau membukanya? Dan kenapa kau mengunci pintunya?" -Ucap Dad Freen yang sudah melangkahkan kakinya menuju ke arah sofa dan duduk disana.

Freen berusaha menormalkan dirinya agar tak terlihat mencurigakan. Dia menutup pintunya lalu berjalan ke arah daddy nya.

"Maaf sudah membuat daddy lama menunggu, aku baru selesai dari dalam toilet, aku lupa kalau ternyata aku tadi mengunci pintunya" -Freen

"Satu minggu ini kau tidak datang berkunjung kerumah, apa kau masih marah pada daddy?" -Dad Freen

"Aku tidak marah pada daddy, aku hanya sedang sibuk saja dengan pekerjaanku di kantor" -Freen

"Oh ya, kau sibuk bekerja atau..?" -Dad Freen

"Aku mengurus perusahaan ini sendiri, banyak proyek yang harus segera aku selesaikan, jadi aku tidak ada waktu untuk berkunjung kerumah, nanti kalau aku sudah ada waktu luang, aku pasti akan mengunjungi kalian kerumah" -Freen

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang