Bab.26 - Pertengkaran

4.3K 283 7
                                    

Isi paket itu adalah sebuah foto mesra antara Freen dan dokter Yura, di foto itu mereka terlihat sedang berpelukan diatas ranjang.

Di dalam paket itu juga terdapat sebuah surat yang bertuliskan Freen adalah milikku, kita saling mencintai, selama ini kau telah di bohongi, Freen tak pernah mencintaimu, dia hanya mencintaiku, dan hanya ada aku dihatinya. Freen tak pernah berniat untuk melaporkan perbuatanku ke kantor polisi itu karena dia sangat mencintaiku, lebih baik lepaskan dia untukku, jangan terlalu lama menjadi gadis bodoh untuknya.

Deraian airmata masih mengalir deras di pipinya, tenggorokannya kini terasa tercekat, dadanya terasa sesak dan panas. Becky mengambil ponsel dan tas kecil miliknya lalu berjalan keluar rumah. Saat ini dia sedang berada di dalam taksi perjalanan kerumah Freen. Dia akan meminta penjelasan dari isi paket tersebut.

Di dalam taksi, Becky masih terus menangis tanpa henti. Sampai supir taksi itu pun merasa khawatir dengan keadaan penumpangnya ini.

"Apa Nona baik-baik saja?" -Supir taksi

Tapi Becky tak menjawab pertanyaan supir taksi itu, dia masih tetap diam dan terus menangis.

Supir taksi itupun tak berani lagi bertanya padanya, dia hanya sesekali melirik Becky melalui kaca kecil diatas kepalanya itu.

Beberapa saat kemudian, mobil taksi itu sampai di depan rumah Freen. Becky segera membayarnya lalu berjalan masuk ke halaman rumah Freen. Dia terlihat memencet tombol pintu berulang kali, sampai akhirnya pintu itupun terbuka.

"Sayang, kau kesini, kenapa tak menghubungiku kalau kau mau kesini? Kenapa kau menangis seperti ini?" -Ucap Freen tak mengerti

Becky tak menjawabnya, dia melempar kasar foto beserta surat itu di depan dada Freen.

"Jelaskan padaku apa maksud itu semua!!" -Ucap Becky emosi

Freen mengambil foto dan surat yang jatuh di bawahnya. Dia sangat terkejut saat melihat foto mesranya bersama Yura, dan yang lebih membuatnya terkejut lagi saat dia membaca isi dari surat itu. Wajahnya kini terasa memanas.

Freen berusaha memegang tangan pacarnya, tapi Becky dengan kasar melepaskannya.

"Sayang dengarkan aku, ini semua tak seperti apa yang kau pikirkan, aku sama sekali tak melakukan apa-apa dengan Yura" -Freen

"Tak melakukan apa-apa bagaimana maksudmu hah, jelas-jelas difoto itu kalian sedang tidur di atas ranjang berdua, alasan apalagi yang akan kau jelaskan padaku?!!" -Ucap Becky emosi

"Sayang, tolong percayalah padaku. Ini semua hanya jebakan, Yura sengaja ingin merusak hubungan kita. Saat itu aku sedang pingsan dirumahnya, dan aku tak tau apa yang terjadi padaku selanjutnya" -Freen

"Hah!! Pingsan di rumah Yura kau bilang? Kapan kau kesana? Untuk apa kau datang kerumah Yura?!!" -Ucap Becky tertawa sedih dengan tatapan nanar

Freen terlihat menarik nafasnya sejenak lalu memejamkan matanya.

"Aku.. Akuu.. Saat itu aku sedang sangat bosan dirumah, lalu Yura mengajakku untuk makan diluar, kita hanya makan biasa, dan dia mengajakku mampir kerumahnya untuk melihat taman bunga dirumahnya, saat aku akan pulang, tiba-tiba saja aku pingsan, dan aku sudah tak mengingat apa-apa lagi setelahnya, saat aku bangun aku sudah terbaring di kamar tamu rumah Yura. Itu semua hanya jebakan sayang, tolong percayalah padaku" -Freen

Becky hanya bisa memejamkan matanya, kepalanya terasa sangat pusing sampai berkedut hebat, lalu dia menatap nanar wajah pacarnya itu. Tenggorokannya masih terasa tercekat, dia tak bisa lagi berpikir jernih sekarang.

"Kau terlihat sangat dekat dengannya, sangat dekat, dan sangat sangat dekat, sejak kapan kau tak jujur padaku? Lagi-lagi kau membohongiku, kenapa kau harus mencari kebahagiaan diluar sana, sedangkan selama ini sudah ada aku yang selalu ada di sampingmu!!" -Ucap Becky penuh penekanan

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang