2 hari kemudian. Waktu menunjukkan pukul 18:00. Freen dan Becky baru saja pulang dari kantor.
Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil perjalanan pulang.
"Sayang, apa malam ini tidak sebaiknya kau pulang kerumahmu saja. Maksudku, kau harus tetap memperbaiki hubunganmu dengan keluargamu. Apapun yang terjadi, mereka tetaplah orang tuamu" -Freen
"Apa kau mengusirku dari rumahmu?" -Becky
"Bukan begitu maksudku. Aku sangat mencintaimu, aku tidak mungkin mengusirmu dari rumah kita, rumah yang aku tempati saat ini, itu juga rumahmu. Tapi aku mau, cinta yang kita miliki ini tidak sampai menyakiti perasaan banyak orang, apalagi itu keluargamu. Aku tidak mau menjadi orang yang egois karena telah memisahkanmu dari keluargamu. Mungkin kemarin mereka masih dalam perasaan penuh emosi karena mereka terlalu terkejut dengan hubungan kita. Aku mau kau memilihku dan juga keluargamu. Tidak ada yang di rugikan dalam hubungan kita. Kau tidak harus memilih salah satu diantara aku atau keluargamu, aku yakin dan percaya, ini semua hanya soal waktu, semakin kita memberikan pengertian pada mereka, mereka pasti akan luluh suatu saat nanti" -Ucap Freen lembut
"Seumur hidupku, aku belum pernah melihat kemarahan daddy dan mommy seperti kemarin. Aku masih merasa takut untuk menghadapi mereka" -Becky
"Aku tau ini tidaklah mudah, sama sepertiku juga. Aku juga tidak pernah melihat kemarahan daddy dan mommy seperti itu sebelumnya. Tapi kita harus tetap menghadapinya, kita tidak akan mungkin selamanya menghindar dari mereka, biar bagaimana pun, aku dan kau adalah seorang anak. Tadi Richie sempat menghubungiku, dia mengatakan kalau dia akan siap membantu hubungan kita. Saat kau pulang nanti, setidaknya kau tidak menghadapi orang tuamu sendirian. Ada Richie di sampingmu. Aku akan tetap bersamamu apapun yang terjadi. 2 hari ini aku sudah berpikir cukup keras untuk hubungan kita. Aku bukanlah tipe orang yang bisa melawan orang tua. Tapi karena aku sangat mencintaimu, aku sanggup melakukan itu semua hanya demi mempertahankan cinta kita. Tapi aku rasa, alangkah lebih baiknya kalau kita tidak harus memilih salah satu diantara cinta atau keluarga. Bagiku kalian sama berharganya untukku" -Freen
"Sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama seperti apa yang kau rasakan sayang. Tapi bagaimana kalau daddy dan mommy masih bersikeras untuk memisahkan kita? Aku tidak mau kehilanganmu sayang" -Becky
"Kau harus percaya padaku, kau tidak akan pernah kehilanganku. Kau akan menghadapi orang tuamu, bukan menghadapi musuhmu. Aku percaya kau jauh lebih mengenal orang tuamu dengan baik dari pada aku. Dan kau juga harus tau, kau punya seorang kakak yang sangat sayang padamu, dia siap menjadi garda terdepan untuk hubungan kita. Kau jangan pernah melupakan itu. Kau harus yakin dan percaya, kalau cinta kita pasti akan jauh lebih terasa sempurna kalau kita tidak harus memilih di antara cinta kita atau keluarga. Aku mau kita mendapatkan keduanya. Dan aku juga akan terus meyakinkan orang tuaku kalau cinta yang kita miliki ini bukanlah cinta omong kosong atau cinta yang mustahil seperti apa yang pernah mereka katakan waktu itu" -Freen
"Aku tau Richie sangat menyayangiku. Sebelumnya, dia juga sudah pernah mengatakan hal itu padaku" -Becky
"Jalan cinta kita masih panjang sayang, kita baru saja memulainya, aku hanya tidak mau hubunganmu dengan orang tuamu sampai menjadi buruk hanya karena aku yang sebelumnya hanya orang asing yang baru saja hadir dalam hidupmu. Aku tidak mau menjadi orang asing yang tak tahu diri. Aku mau menjadi orang yang sama berharganya seperti keluargamu" -Freen
"Kau jangan pernah mengatakan bahwa kau adalah orang asing untukku. Kau bukanlah orang asing bagiku, kau sama berharganya seperti keluargaku, kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu lagi padaku" -Becky
Freen tersenyum mendengar ucapan pacarnya.
"Mana mungkin aku akan menjadi orang asing untukmu, bahkan sekarang aku sudah tau segalanya tentangmu, kita sudah saling mengikat satu sama lain sekarang" -Freen
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara - FreenBecky
FanfictionRebecca Patricia Armstrong atau lebih akrab di panggil Becky, seorang mahasiswi cantik dan pintar, anak pemilik kampus dari pasangan Mr. dan Mrs. Armstrong yang sedang menjalani magang kampus di sebuah perusahaan besar PT.Chankimha yang dipimpin lan...