Bab.21 - Melepas Rindu ++

6.7K 299 12
                                    

Freen baru sampai di rumahnya. Dia terlihat buru-buru untuk segera masuk ke dalam kamarnya, tapi di teras rumahnya sudah ada mommy nya yang saat ini sedang mengantar kepergian tamunya.

"Freen, kau pulang sendiri nak? Apa dokter Yura tak mengantarmu pulang?" -Tanya mom Freen heran

"Aku pulang sendiri mom, Yura ada pekerjaan mendadak di rumah sakit" -Ucap Freen bohong
Mom Freen menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Bagaimana pemeriksaannya tadi?" -Mom Freen

"Yura sudah melakukan pemeriksaannya, dia hanya memberiku obat, dan dia mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja. Aku akan ke kamar dulu mom" -Ucap Freen yang kini sudah pergi meninggalkan mommy nya di teras rumah.

Dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang, lalu mengambil ponselnya di dalam tas dan membuka galery yang ada di ponselnya itu. Dia pandangi foto dirinya bersama pacarnya itu. Dia sangat merindukannya. Ntah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, matanya mulai memanas, tak terasa air matanya sudah jatuh dari kedua sudut matanya yang indah itu.

Sebelumnya, Freen adalah gadis yang dingin, dia tak pernah mengumbar senyumnya untuk orang lain bahkan dia juga tak pernah sekalipun terlihat lemah di depan orang lain. Julukan Nona Boss semakin membuat jati dirinya terlihat sempurna di mata semua orang. Tapi saat bersama Becky, dunianya menjadi berubah, dia terlihat sangat lemah kalau sudah berurusan tentang Becky. Freen bukanlah pacar yang egois, dia tak pernah mementingkan dirinya sendiri, seperti saat ini, rasa rindunya yang begitu berat sampai membuatnya harus meneteskan air matanya untuk yang kesekian kali.

Bayangan kejadian di restoran tadi saat bersama Yura melintas di pikirannya. Dia masih tak percaya bahwa ternyata selama ini Yura memendam rasa padanya. Senyuman miris di bibir Yura teringat jelas dibenaknya, dia tau kalau Yura sangat kecewa padanya, tapi Freen tak mau memberikan harapan apapun pada orang lain. Dia pun tak pernah bermaksud untuk menyakiti perasaan Yura, baginya Yura hanyalah teman. Dia hanya mencintai Becky, dunianya kini adalah Becky, dan selamanya hanya ada Becky di hati dan pikirannya.

Dia berpikir lagi, dia tak mau terus menerus seperti ini. Melakukan sesuatu yang tak jelas di dalam rumahnya setiap hari malah membuatnya menjadi sangat setres. Dia akan mencoba membicarakan pada daddy nya lagi agar dia bisa segera kembali ke kantor.

.
.
.

Saat ini Freen sedang melakukan makan malam di meja makan bersama kedua orang tuanya, seperti rencananya tadi, dia ingin membahas masalah kantor dengan daddy nya. Meskipun Freen sebenarnya ragu untuk membahas ini, karena sudah bisa dipastikan kalau daddy nya tak akan mengijinkannya sampai dia benar-benar sembuh. Tapi kalau dia tak bicara, itu sangat mengganggu pikirannya.

"Dad, bisakah aku mengurus kantor lagi?" -Freen

"Tentu sayang, tapi tunggu sampai kau benar-benar pulih nanti ya" -Ucap dad Freen sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya

"Aku sekarang sudah tak apa-apa, aku sudah baik-baik saja, aku tak perlu menunggu lebih lama lagi untuk bisa kembali mengurus kantor" -Freen

Dad Freen yang mendengar ucapan putrinya itu, seketika menghentikan aktivitas makannya dan beralih menatap putrinya.

"Dengarkan daddy. Saat ini kau masih menjalani perawatan nak, daddy sama sekali tak mau mengambil resiko untuk membiarkanmu mengurus kantor dalam keadaanmu yang masih seperti ini, daddy hanya tak mau hal buruk terjadi padamu sayang, tolong mengertilah daddy" -Dad Freen

"Daddy juga harus bisa mengerti Freen dad. Aku sudah sangat bosan dengan hari-hariku yang hanya duduk, diam, tidur di rumah, aku merindukan aktivitasku di luar rumah dad, aku merasa setres jika harus terus menerus seperti ini, aku tak pernah tau kapan infeksi ini akan segera sembuh, tapi yang aku rasakan saat ini aku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Jadi aku rasa sudah tak ada alasan lagi untukku cuti lebih lama lagi dari kantor" -Freen

Asmara - FreenBeckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang