Setelah beberapa menit dalam perjalanan, akhirnya mobil mereka sampai juga di apartemen Freen.
Freen dan Becky turun dari mobil dan berjalan menuju ke dalam apartemen.
Freen memencet tombol untuk membuka pintu apartemennya, setelah pintu terbuka, dia mempersilakan Becky untuk masuk ke dalam lalu di ikuti olehnya.
Freen yang memang pikirannya sedari tadi hanya tertuju pada bibir merah berbentuk hati itu, secara tiba-tiba dia menarik Becky kedalam pelukannya.
Tanggannya memeluk pinggang Becky, memandang wajahnya lekat-lekat, lalu pandangannya tertuju pada bibir Becky, dia memainkan bibir itu dengan menggunakan jari telunjuknya, perlahan dia memasukkan jarinya ke dalam mulut Becky. Becky yang seakan sudah mengerti maksud dari pacarnya itu pun mulai mengikuti permainan Freen. Becky perlahan mengulum jari telunjuk Freen, sedikit menggigitnya lalu memainkan jari itu maju mundur seakan mengikuti irama.
Suhu di ruangan itu tiba-tiba menjadi sangat panas. Puas dengan permainan jari, Freen menarik jarinya, lalu membisikkan sesuatu di telinga Becky.
"Aku sangat lapar, aku ingin memakanmu" -Freen
"Lakukanlah sayang, aku milikmu" -Becky
Mendengar jawaban dari pacarnya, tanpa menunggu terlalu lama, Freen langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Becky, dia menciumnya, lalu melumatnya dengan lembut, decapan demi decapan terdengar saling beradu. Becky yang juga tak mau kalah, melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh pacarnya. Freen menggendong Becky seperti bayi koala, kedua kaki Becky melingkar ke pinggang Freen, dan tangan Freen melingkar ke tubuh Becky, memeluknya erat supaya tak terlepas, sedangkan bibir mereka masih tetap saling beradu di atas sana, Freen berjalan ke arah sofa, dia menurunkan Becky diatas sofa berbentuk persegi panjang yang lumayan luas, cukup untuk mereka berdua bertarung diatas sana.
Freen melepaskan ciuman mereka, lalu sedikit mendorong Becky untuk berbaring di atas sofa, kepala Becky bersandar di pinggiran sofa, tangan Freen kini bergerak ke arah kancing baju Becky, dia membuka kancing itu dengan pandangan matanya yang tak lepas dari wajah Becky, lalu dilanjutkan ke bawah, dia melepas sepatu dan menurunkan celana Becky, kini hanya menyisakan bra dan celana dalam Becky.
"Kau sangat sexi sayang, sepertinya aku mulai kecanduan dengan tubuhmu, malam ini aku akan membuatmu memohon ampun padaku" -Ucap Freen menggoda
Becky yang mendengar kata-kata itu pun hanya bisa tersenyum.
Freen mulai melepaskan kancing kemejanya sendiri, lalu dia melepaskan sepatu serta celananya. Kini dia juga sama seperti Becky, hanya menyisakan bra dan celana dalam yang masih melekat di tubuhnya.
Freen mulai naik ke atas tubuh Becky, dia perhatikan inchi demi inchi setiap detail tubuh Becky. Mulai mengendus tubuh Becky dari kepala, turun ke telinga, sedikit memberikan sapuan lidah dan menggigitnya lembut, hembusan nafasnya terdengar sangat merdu di telinga Becky, itu membuat Becky memejamkan matanya dan meremang seketika, detak jantung Becky semakin tak beraturan, nafasnya kini semakin memburu seolah ingin segera mendapatkan perlakuan yang lebih.
Sepertinya Freen memang dengan sengaja ingin menaikkan libido Becky.
"Apa kau sudah tak tahan lagi sayang, bahkan aku belum menyentuh titik lemahmu" -Bisik Freen di telinga Becky
"Jangan membuatku semakin menjadi gila sayang, segera selesaikan hukumanmu padaku, atau aku yang akan menghukummu" -Becky
Mendengar ucapan Becky, Freen semakin senang karena dia sudah berhasil membuat Becky menjadi tersiksa karena sudah tak sabar ingin segera menuntaskan hukumannya.
"Tenanglah sayang, aku akan membuatmu melayang malam ini, kau sungguh sangat tak sabar hmm" -Bisik Freen sambil memainkan jarinya di bibir Becky
"Aaaaahhhhhhh..." -satu desahan lolos dari bibir Becky
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara - FreenBecky
FanficRebecca Patricia Armstrong atau lebih akrab di panggil Becky, seorang mahasiswi cantik dan pintar, anak pemilik kampus dari pasangan Mr. dan Mrs. Armstrong yang sedang menjalani magang kampus di sebuah perusahaan besar PT.Chankimha yang dipimpin lan...