“Sampai kapanpun, aku tersadar masalah tetaplah masalah. Dan takdir tetaplah takdir. Sejauh apapun, aku berusaha mengubahnya tuhan tidak akan pernah rela merubah semua takdir itu."–Liana.
*********
"Lo Lia kan?" Tanya seorang dengan senyum liciknya itu.
Kinara, seorang murid populer ketua pembully di sekolah SMP Angkasawan. Kinara sekali membenci Lia mengapa? Karena ia seorang murid berprestasi terlebih setelah melihat seorang lelaki yang ia sukai justru menyukai Lia bukan dirinya.
Lia, tubuhnya duduk di kursi kayu dengan lilitan tali rapia membuat ia tidak bisa bergerak sama sekali.
"BI*CH! LEPASIN GUE!" Teriak Lia.
"Gak akan ada yang mau nolongin lo," Ujar Rachel lalu mendekati wajahnya dan mencengangkan rahangnya dengan kuat. "Lo sama sekali gak cantik, TAPI KENAPA DIA BISA SUKA SAMA LO! BAHKAN GUE UDAH BERUSAHA JADI LO TAPI KENAPA DIA TETEP SUKA SAMA LO!"
"Cih... Mau sampai kapanpun lo berusaha jadi gue, gak akan pernah bisa, lo bisa ngecopy gue tapi lo gak akan bisa jadi gue karena ini adalah diri gue. Gue kasian sama lo, selalu cari perhatian biar dianggep kehadiran lo bahwa lo itu ada."
Rachel menjauh lalu mengode kepada segerombolan temannya
itu seperti sedang merencanakan sesuatu.
Mereka datang kembali membawa tepung, telor, minyak, kecap seperti ingin melempar semua itu kepadanya.
Rachel bertumpu didepannya mengusap rambutnya pelan. "Sayangnya, perempuan kaya lo,
gak akan pantes dapetin dia. Gue gak pernah ngecopy lo sama sekali Lia but, lo yang selalu berusaha jadi gue, bukan gitu? Gue mau kita damai dan lo buat Arez cinta sama gue bisakan?"
"Cinta? Sama lo?" Lia tertawa kecil mendengar kata-kata itu. "Selain bodoh, lo juga gak bisa ngerti apa itu cinta? Rachel... Cinta itu gak bisa dipaksa, you think easy? Lo terlalu bodoh Rachel, belajar, jangan tidur makannya. Dan...." Lia berbisik pelan di depan telinganya. "Gue tau semua rencana lo, lo minta damai cuman buat manfaatin gue hmm? Sampai kapanpun Arez gak akan pernah cinta sama lo, dia cuman cinta sama gue,"
Rachel yang murka mendengar itu langsung mengepalkan tangannya, ia berdiri dihadapannya. "Kalo itu mau lo silahkan, btw, happy birthday Lia, gue harap ulang tahun lo bakalan lo inget kali ini."
"Pertama, lempar telur." Mereka semua kompak melempar telur ke arahnya Lia hanya bisa menunduk dan sepertinya panik atacknya kambuh.
"Kedua, tuang tepung." Seorang anak lelaki dengan rambut cepmeknya itu langsung menuang tepung satu ember tepat diatasnya.
"Terakhir, tuang minyak dan kecap."
Mereka semua lantas tertawa melihat itu, Rachel yang mengintruksikan mereka tersenyum jahat. Mereka lalu mengeluarkan handphone mereka dan menyalakan flash di handphone mereka seperti sedang merekam.
Rachel yang sedang Live mendekati wajahnya agar masuk dalam live itu. "Happy birthday Lia, semoga lo gak akan lupa sama hal ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Raveno Cakrawala [End]
Teen FictionLiana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik dengan kenyataannya, Lia ia mempunyai banyak luka dan trauma. Ia punya seribu alasan mengapa ia bers...