10. zahra?

577 107 27
                                    

"Aku juga punya luka namun, dengan ukiran yang berbeda. Dan aku bukan tempat rehabilitas bagi seseorang yang mempunyai banyak luka."

–Liana

*******

Jam menunjukkan waktunya pulang sekolah, mungkin saat ini waktu yang paling ditunggu oleh banyak murid tapi tidak dengan Lia.

Lia pikir banyak sekali anak murid yang menurutnya norak, karna mereka selalu saja tergesa gesa untuk pulang, padahal masih ada banyak waktu dan yang paling Lia tidak suka adalah banyak kebisingan yang terjadi.

Dari mengobrol bukan masalah pembicaraannya tapi, mulut mereka yang berisik seperti toak masjid, halal untuk ditampol.

"Eh Li, lo kesel gak Ama si Fanya?"mendengar bisikan itu Lia lantas menengok, siapalagi klo bukan Zaskia, teman sebangku nya.

"Hmm... Siapa yang gak kesel coba sama dia." jawab Lia dengan pelan.

"Sabar ya, dia emang kaya gitu. mentang mentang cantik, bisa Seenaknya sama orang." jawab Zaskia dengan muka kesal.

"Hmm...  Biarin aja ntar juga dapet balesannya." jawab Lia.

"Azab maksud lo? Amin.... yarobbal alamin, Moga tuh anak mukanya kena knalpot motor biar jelek, bila perlu mulutnya ilangin jadi kaga ada ntar kan jadi bisu." Tutur zaskia sambil mengangkat kedua tangannya seolah berdoa.

Lia yang melihat itu hanya bisa tersenyum melihat tingkah teman sebangkunya.

"Lo pada lagi ngobrol apaan? Eh Zas Lo kaya lagi berdoa ngapain anj," ucap Fany teman dekat Zaskia, bukan dekat lagi bahkan, Mereka sodaraan.

"Eh, gw lagi doain Fanya biar dia kena knalpot mukanya, ntar kan kaga bisa caper lagi." bisik Zaskia.

"Dosa anj, tapi gapapa lah... klo ke Fanya doanya dia emang harus kena azab. Lanjutkan doanya gw ikutan mari berdoa bersama Zas," Tutur Fany karna tempat duduknya posisinya berada di depan zaskia, dia bisa mengobrol sepuas hati dengannya.

Lia yang melihat tingkah laku mereka hanya bisa menggeleng geleng kepalanya, walaupun Zaskia terlihat bermuka dua tapi musuhnya dan orang yang paling dibenci nya adalah Fanya.

Katanya, Zaskia sih dia membenci Fanya karna pickme girl, dan sok baik didepan guru.

"Lo ga join Li? Kan Lo juga kesel kan sama dia? Ayo join doa bareng kita." ucap Zaskia dengan muka semringan.

"Ga dulu makasih," jawab Lia lalu menatap ke arah pintu kelas.

Disana dia melihat ada Kevin, adiknya yang sedang menunggunya keluar kelas. Sekolah Cakrawala adalah sekolah yang memiliki 2 tingkat pendidikan, yaitu SMP dan SMA.

Sekolah ini juga memiliki Banyak Fasilitas waktu pertama kali Lia memasuki sekolah ini Dia kagum dengan Fasilitas yang ada, namun sekarang tidak lagi karna setelah tau sifat para murid di sekolah ini.

"Woi! langsung pulang pak vian ada rapat dadakan." Teriak kenlin ketua kelas di kelas mereka.

Tanpa banyak pembicaraan semua murid langsung berhamburan pulang bahkan ada yang datang ke kelas sebelah, untuk sekedar mengejek mereka karna pulang lebih cepat.

Berbeda dengan Lia dia tidak tergesa gesa, Lia memilih santai ketika jam pulang, Lia tipikal orang datang yang terakhir kesekolah begitu juga pulang sekolah.

Lia melihat ke arah kevin, yang sedang melamun sambil menendang nendang sepatunya seperti anak kecil Lia sontak memanggilnya.

"Kevin..."panggil Lia dengan ketus.

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang