"Raveno!" Teriak Lia setelah melihat hal yang dilakukan oleh Raveno.
Raveno terlihat mencoba mencekek leher pemilik sekolah tersebut dengan kedua tangannya. Ia tidak peduli jika orang didepannya tersebut mati karena, ulahnya.
Semua orang yang ada didalam ruangan tersebut hanya terkejut dan diam tidak ada berniat melerai Raveno.
Lia mencoba melerai Raveno yang amarahnya mulai berkecamuk. "Ven... Udah Ven, gak gini juga." Lirihnya.
Namun, Raveno tetap lah Raveno. Dia tetap saja masih mencekek leher tersebut.
Pemilik sekolah itupun, mulai kehabisan nafas penglihatan nya mulai mengabur.
Lia pun, bersikeras untuk menarik tanggan Raveno namun, ia malah tersungkur.
Raveno pun berhenti mencekek leher kepala sekolah tersebut, pandangannya beralih ke Lia.
Lia sedari tadi tidak berusaha bangkit setelah tersungkur. pandangannya malah lurus ke depan seolah-olah mulai kosong.
Raveno pun, menyampari Lia dengan wajah sesal. "Maafin gue Li, gue gak sengaja. Gue minta maaf."
"Ven..." Rintih Lia lalu menatapnya.
"Kenapa Li? Gue bener-bener gak sengaja tadi, gue minta maaf sama lo," ujar Raveno dengan ekspresi kawatir.
"Gue capek Ven," ujar Lia yang ingin menangis saat itu juga.
Raveno mendengus pelan mendengar itu. Tanpa maksud apapun, ia mengendong Lia ala bridal style lalu pergi dari ruangan tersebut.
*******Lia mencoba turun dari motor tersebut dan melirik ke sampingnya.
Mansion. Raveno membawanya kabur dari sekolah kata kasarnya menculiknya dari sekolah dan membawanya ke mansion Axvel.
Axvel adalah Geng Motor yang dibuat oleh Raveno. Tanpa ia, Axvel tidak akan ada saat ini juga.
"Lo, ngapain bawa gue kesini?" Tanya Lia.
Raveno pun, terdiam sejenak lalu menjawabnya. "Masuk aja, gue males disekolah."
"Tapi–"
"Soal nilai gak usah dipeduliin, disekolah itu aja sekarang harga diri sama hal kaya bully aja bisa dilangin dan dibeli. Apalagi soal nilai?"
Lia terdiam mendengar semua penuturan itu, memang benar nyatanya jika hal seperti itu bisa dibeli apalagi nilai? Pasti lebih gampang bukan?
"Masuk, jangan diem disini sendirian."
Setelah mendengar perintah itupun, Lia tanpa banyak fikir langsung masuk ke dalam Mansion tersebut.
Dugaannya salah, setelah masuk Mansion tersebut ternyata, ada member Axvel yang lain seperti Kenzo, Juan, Damian, Kean, Reza, Rayhan.
Semua member Axvel telah berkumpul di dalam Mansion tersebut.
Raveno duduk dengan kasar di sofa yang ada di ruangan tersebut, ia membuang nafas kasar lalu mengacak-acak rambutnya.
"Tuh sekolah udah gila bjir, masa hal kaya gitu dibilang halu!" Teriak Raveno yang masih ada rasa marah dihatinya.
"Emang gila, Lo mau tau kan kenapa kaya gitu? Gue udah cari tahu kalo, Cakrawala school udah gak kaya
dulu. " ujar Kenzo yang sedari tadi berkutat dengan laptop didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raveno Cakrawala [End]
Teen FictionLiana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik dengan kenyataannya, Lia ia mempunyai banyak luka dan trauma. Ia punya seribu alasan mengapa ia bers...