"Kesenangan itu sebenarnya bisa saja berasal dari hal yang mudah, banyak cara untuk bisa merasakan senang. Tidak harus nya terus-menerus merasa bersedih, coba saja untuk tertawa walaupun sesudah itu menangis."
–Kenzo Alexio
*******
Lia meraba mencari-cari pistolnya setelah menemukan pistol berwarna hitam miliknya itu, ia mencoba untuk tidak takut dan mulai menghitung langkah untuk berdiri.
1
2
3
Mereka berdua saling menodongkan pistol yang siap untuk ditembak satu sama lain namun, mereka menurunkan pistol itu kembali.
"Raveno?" Tanya Lia melihat keberadaan nya yang disini.
"Lo kabur?" Tanyanya balik.
"Ven, gue hampir aja diperkosa Ven, untung aja gue bisa kabur." Ungkap Lia lalu memeluknya karena merasakan takut.
"Ulah Bima? Gue bilang juga apa hmm? Lo gak dengerin omongan gue dan lebih milih cowok brengsek itu."
"Maaf, seharusnya aku gak pergi dan kemakan omongan dia."
Raveno mendongak menatap Lia yang memeluknya dengan penuh rasa takut. "Maaf, seharusnya aku yang minta maaf karena, gak bisa jagain kamu. Hampir aja aku gagal jaga mahkota kamu,
"Ven, mending sekarang kita kabur daripada kita mati disini."
Raveno lantas langsung menggendongnya seperti bayi koala lalu pergi dari tempat itu karena, tahu Lia ketakutan dan tempat ini juga tidak aman bagi mereka.
*******
"Lia hampir aja kemarin diperkosa sama dua laki-laki bejat, untungnya dia bisa kabur dan nemuin gue secara gak sengaja." Ungkap Raveno dengan wajah kecewanya.
"Apa?! Gila! Ada aja orang sinting didunia ini." Pekik Kenzo tidak terima.
"Agh! Gue juga gak terima! Gue udah anggep Lia itu Adek gue sendiri!" Ujar Damian dengan kesal.
"Lia itu mahkota kita! Bisa-bisanya mereka mau rusak gitu aja! Gak bisa dibiarin!" Ucap Reza.
"Kita harus cari mereka sampe ketemu!" Saran Juan.
"Bentar bang, gue curiga dia orang suruhan Fanya," Celetuk Rayhan secara tiba-tiba.
"Menurut gue, Raveno Paling tau harus ngapain." Ujar Kean sambil tersenyum miring.
"Raveno?" Panggil Lia yang baru saja keluar dari kamar yang berada di markas itu.
"Kenapa bangun? Kamu mimpi buruk hmm?" Tanya Raveno.
Lia lantas berjalan kearahnya dan duduk dipangkuan nya. "Gak sih, aku cuman pengen tidur bareng kamu aja, kalian kenapa mukanya pada aneh gitu? Kalian punya masalah?"
Damian tersenyum tipis lalu menggeleng pelan. "Gak kok, kita gak ada masalah kita baik-baik aja."
"Ven, aku tau dari Felix kalo Bima orang suruhan Fanya, dia katanya mau kesini ngirim buktinya. Bolehkan aku ngirim alamat markas ini ke dia?" Tanya Lia.
"Boleh, itu malahan bagus kalo dia udah nemuin bukti."
"Ternyata dugaan Rayhan bener soal Bima, lo cenayang ya Han?" Tanya Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raveno Cakrawala [End]
Teen FictionLiana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik dengan kenyataannya, Lia ia mempunyai banyak luka dan trauma. Ia punya seribu alasan mengapa ia bers...