5. psikologi

1.1K 167 28
                                    

Hai guys aku upp lagi

•*******•= beda hari/ udah di hari ke berikutnya

*******= beberapa jam/ menit kemudian Tapi masih di hari yang sama

Jangan lupa vote yah and follow sebelum baca biar ada notif upp nya


*********

Lia Termenung menunggu giliran saatnya ia dipanggil, hari ini Lia sedang berada di rumah sakit.
Sudah, jadwal bavi Lia setiap
minggu untuk ke psikologi memang sejujurnya tentang ini keluarganya tidak ada yang tahu bahwa, Lia selalu pergi ke psikologi. Lagipula, mereka tidak ada yang peduli juga toh.

"Lia Aprilia," Panggil dokter itu.

"Iya dok,"

Baru saja Lia ingin masuk ke dalam ruangan, namun Lia terkejut karrna melihat seseorang yang tak asing dalam benaknya itu keluar dari ruangan psikologi, dia Raveno laki-laki, yang Lia lihat kemarin.

"Liana,"

"Iya bentar dok,"

"Lia gimana kabar kamu?" Tanya dokter bernama Zayyan itu saat melihat kehadiran Lia.

Lia langsung duduk dihadapannya. "Kalo baik, buat apa Dateng ke sini? Buang waktu."

"Saya lihat dari catatan riwayat kesehatan mental kamu, kamu mengalami skizofrenia?"

"Dan anda percaya? Semua orang nganggep saya gila, gara-gara riwayat itu." Lia berdecih pelan. "Dan anda mau anggap saya gila juga?"

"Bukan begitu, saya lihat kamu tempramental, kamu harus berbicara dengan seseorang untuk menceritakan–"

"Cerita? Bahkan disaat aku baru mulai bercerita semua orang pergi gitu aja, dan giliran mereka punya masalah langsung cerita ke aku?"

"Kamu bisa cerita ke saya,"

"Buat apa? Semua itu sementara, dan kalian cuman kerja. Gak ada perubahan dalam diri ini, malah tergantung sama obat-obatan, kalo saya cerita juga kalian gak akan ngerti."

*******

Lia sekarang sedang berada di rooftoff rumah sakit, menenangkan pikirannya sejenak, ntah ia yang benar-benar gila atau memang semua orang yang ia kenal ya gila.

"GUE BENCI SEMUA ORANG! BISA-BISANYA MEREKA NGANGGEP GUE GILA!" Teriak Lia melepaskan emosinya itu


"Kok, perasaan gue, gak enak yah... kaya ada orang di belakang." Monolog nya.

"Manusia emang egois," Ujar seseorang lelaki dengan suara seraknya.

"Astaga!" Ucap Lia terkejut.

"Lo, Raveno?" tanya Lia.

Benar, orang ada di belakang Lia itu adalah Raveno cowo yang kemarin Lia lihat.

"Ngagetin aja, jadi orang..." Ketus Lia sinis.

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang