17. lips?

602 93 44
                                    

"LIA!!!, SETAN LO SEMUA!!!" Teriak Raveno.

Raveno sepertinya tidak bisa menahan amarahnya urat lehernya menonjol keluar dan tatapan psychonya pun keluar.

"Sabar Ven... nanti gue suruh member Axvel lainnya nyuruh urusin mereka. Tapi, untuk sekarang kita urusin Lia dulu...." Ucap Kenzo.

"Ja! Telepon sopir gue suruh jemput." perintah Raveno.

Reza pun, dengan segera membuka ponselnya dan mencari nomer kontak sopir Raveno. Setelah menemukan nomernya dengam segera iamenelpon sopir tersebut, Reza lalu berjalan ke tempat lain untuk mencari sinyal yang cukup buruk di hpnya.

"Danger udah keterlaluan." Lirih Juan sambil menggelengkan kepalanya.

Setelah beberapa menit Reza datang kembali ke arah inti Axvel "Gue udah telepon sopir lo Ven, dia lagi otw ke sini."

"Thanks ja," Ucap Raveno dengan tatapan kosong.

"Youre welcome Ven," Ucap Reza sambil memperhatikan wajah Raveno.

******

"Ini sopir nya si Veno kemana sih? Lama banget astoge." Ucap Kenzo sambil mengacak-acak rambut nya.

"Lo udah telepon kan tadi Ja?" Tanya Damian.

"Udah, kek nya tuh supir ke sasar dah." Ucap Reza.

"Bang, Rehan ngantuk bang," Ucap Rayhan sambil mengucek-ucek matanya.

Mereka semua memang sudah bosan menunggu ditambah udara dingin yang menusuk tubuh mereka.

semua inti Axvel sekarang sedang duduk di tangga bangunan tersebut, Termasuk Lia yang sedari tadi belum sadar, Raveno memposisikan Lia duduk di pangkuan nya dan menidurkan Kepala Lia di dada bidang miliknya, lagi pula mana mungkin jika ia di geletakkan begitu saja di tanah.

"Kalo lo semua cape balik aja kerumah lo pada masing-masing, biar gue bawa Lia ke markas sendiri." Ucap Raveno.

"Markas? Wah-wah lo mau apain anak orang Ven? Jangan-ja–" Ucapan Kenzo yang terputus begitu saja setelah melihat kedatangan mobil milik Raveno.

"Udah, Jan ngaur mulu lo Zo. Venl tuh mobilnya udah dateng." Ujar Damian sambil menunjuk mobil Raveno.

Mobil itu berhenti di depan mereka dan sang supir keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah Raveno.

"Maaf, Tuan.... Jika saya terlambat." Ucap sang supir sambil menunduk.

Tanpa berlama-lama Raveno segera menggendong Lia ala bridal style sang supir yang melihat itu pun ingin membantu nya namun, ditolak oleh Raveno.

"Biar saya bantu Tuan," Ucap Sang supir namun, tidak dihiraukan oleh Raveno yang sedang menaruh Lia ke dalam mobil. Lalu ia pun masuk ke dalam mobil tersebut.

Sang supir pun ikut masuk kedalam mobil dan mulai menyalakan mesin mobil tersebut.

Raveno pun memencet tombol agar kaca mobilnya terbuka dan meneriaki   inti Axvel "Motor gue, suruh yang lain bawa."

Setelah berbicara pun, Raveno kembali menutup kaca mobilnya dan menyuruh supirnya untuk bergegas jalan.

******

Raveno dengan hati-hati mengompres leher Lia yang memar dengan Air dingin. Sesekali ia memperhatikan wajah Lia, menurut nya wajahnya sangat cantik jika tidur ada Aura ketenangan jika ia sedang memejamkan matanya.

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang