"Lo mau ngomong apaan tadi ven?" Tanya Lia."Ga jadi,"
"Dasar gak jelas." decih Lia.
"Terserah gue, udah baik ngajak lo pergi."
"Iyain...."
"Pake selttibet nya Li,"
"Iya, iya,"
"Kita mau kemana Li?"
Lia mengerutkan dahinya karena merasa aneh dengannya. "Lo nanya gue? Gue aja gak tau kan lo yang ngajak pergi."
"Yah tapi, gue gak tau selera lo mau pergi kemana kan, selera orang beda beda makannya gue nanya."
"Ke cafe aja, gue lagi pengen minum coffee."
"Oke kita ke cafe."
*******
"Li lo mau coffee apa?" Tanya Raveno setelah sampai kafe itu.
"Hmm, latte aja deh."
"Ok, coffee lattenya 2 yah."
"Baik silahkan ditunggu." Ucaap
pelayan tersebut."Li, lo duduk di sana aja dulu oke, ntar gue bawain coffenya."
"Oke, tapi emang gapapa?"
"Gapapa udah sana."
''oke, deh Ven,"
*******
Raveno datang ke meja yang Lia, dengan membawa coffee yang mereka berdua pesan tadi. Sebenarnya, Lia merasa tidak enak namun, cowo itu memaksanya untuk duduk.
"Nih Coffee lo, Li," Ucapnya sambil mengasih coffee tersebut.
"Thanks yah... gue, jadi ngerepotin."
"Iya gapapa."
"Makasih yah Ven," balas Lia dengan cengiran tapi hanya dibalas gumaman
Oleh Raveno."Lia gue mau nanya." ucap Raveno.
Sontak Lia tersenyum miring lalu berbicara denan keras. "Kamu nanya? Kamu bertanya tanya?"
"Hmm... Lo udah punya cowo belum?" Tanya Raveno.
Uhuk!
Uhuk!
Lia tersedak mendengar pertanyaan Raveno tadi, Lia merasa aneh kepada cowo itu, padahal baru ketemu tapi sudah menanya hal seperti itu.
"Biasa aja kali." Ucap Raveno sambil meminum coffee nya.
"Abisnya lo aneh Ven, masa baru ketemu nanya kek gitu."
"Gue kira aja siapa tau, Lo udah punya cowo. Nanti dia bisa ngomel ama gue,"
"Cowo gila kali yang mau ama cewe jelek kaya gue," Ujarnya sambil tersenyum sinis.
"Maksud lo ngomong kaya gitu Li?" Tanya Raveno.
"Aneh aja kalo tuh cowo mau sama gue, sementara, muka gue aja jelek kek gini." Ucap Lia dengan muka murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raveno Cakrawala [End]
Novela JuvenilLiana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik dengan kenyataannya, Lia ia mempunyai banyak luka dan trauma. Ia punya seribu alasan mengapa ia bers...