Lia keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapih karna hari ini ia akan bertemu dengan Raveno. Ia memakai kemeja putih dan celana jeans biru dengan rambut di gerai bebas.
Lia berjalan ke arah meja makan dan melihat Revan kakaknya yang sedang menyiapkan makanan pagi ini.
"Tumben lo masak bang, jarang lo masak kek gini." gerutu dari Kevin.
"Hmm... gapapa kan sekali-kali gue masak? Eh Lo berdua sini duduk makan masakan gue," Suruh Revan kepada ke dua adiknya.
Mereka ber tiga duduk di meja makan dengan makanan yang dimasak oleh Revan alias kakak laki laki mereka.
"Cobain atuh jangan diliatin doang, vin makan vin atau mau gue suapin?" tutur Revan kepada kevin.
"Gue bukan bayi kali pake segala di suapin." Ucap kevin sambil memanyunkan bibirnya.
Revan yang mendengar itu hanya bisa tertawa pelan sambil menggaruk lekuk lehernya yang tidak gatal.
"Bentar gue pengen makan tapi masakan ini bahaya gak?" Tanya kevin kepada Revan.
Revan yang mendengar pertanyaan itu langsung menampol pala adiknya dengan kencang. "Gila kali gue kalo naro racun di makanan ini, eh Vin ni makanan tuh ga bahaya sudzon aja lo jadi orang."
"Bukan gitu anj, sakit tau pala gue dikira kaga sakit apa ditampol mana kenceng lagi." jawabnya sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Hehe.. Sorry-sorry terus maksud lo apa? " Tanya Revan.
"Maksud gue itu ni makanan enak kaga?" tanya kevin sambil menatap ke arah Revan.
"Ya tergantung selera lu sih, tapi menurut gue enak kok coba deh Lo cobain." ujar Revan sambil menyodorkan mangkuk berisi sup.
"Gue ragu, meningan lo aja yang cobain Li," suruh Kevin sambil menggeser mangkuk itu ke hadapan Lia.
Lia yang melihat mangkuk itu langsung menoleh ke arah kevin Lalu Revan "Gue yang cobain?" tanya Lia sambil mengambil sendok.
"Iya Lo, yang cobain udah tau nanya." jawab Kevin dengan ketus.
Lia mulai memakan sedikit sup buatan kakaknya itu. Revan yang melihat itu langsung meneguk salivanya dengan susah payah.
Jika makanan itu tidak enak atau keasinan bisa saja Revan mendapakan cacian dari kedua adiknya atau bahkan pukulan yang bisa ia dapat.
"Hmm..." Lia mulai membuka suara sontak Revan dan kevin mulai penasaran dengan rasa sup itu.
"Gimana Li? Enak gak?" Tanya Revan sambil menelan salivanya susah payah.
"Enak kok, cobain deh," jawab Lia sambil menyodorkan sup itu.
"Lumayan lah rasanya." jawab kevin setelah memakan sup itu.
Revan yang mendengar itu bernafas lega "Siapa dulu dong yang masak." ujar Revan sambil menyengir.
"Gue baru tau Lo, bisa masak bang," Puji kevin dengan mulut yang dipenuhi oleh makanan.
"Abisin dulu makanan lo Vin yang di mulut baru ngomong, sebenernya gue mulai belajar masak pas di koss an jadi gue bisa masak sedikit." jawab Revan.
"Bagus bang, Lanjutkan bakatmu." Saran Kevin sambil mengacungkan menjepol kedua tangannya.
"Bang, emang mamah sama papah belum balik?" Tanya Lia.
"Belom ntah mereka berdua kemana, eh tumben Lo, manggil gue bang biasanya kakak," Ucap Revan.
"Eh, Kalian berdua ada niat pergi ke luar ga ntar?" Tanya Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raveno Cakrawala [End]
Fiksi RemajaLiana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik dengan kenyataannya, Lia ia mempunyai banyak luka dan trauma. Ia punya seribu alasan mengapa ia bers...