45. Kisah cerita kita

232 48 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mungkin kisah kita tak seindah seperti dilayar kaca namun, kisah cerita cinta ini biar kita berdua yang tahu karena kisah ini tidak untuk diumbar-umbar."

–Raveno Cakrawala–

*******

Raveno tersenyum tipis lalu membuka lembaran halaman terakhir dari bagian buku itu.

List date

Liat sunset+ deptalk ✔️
Photo booth date✔️
Hujan"an bareng
Cerita sambil dipeluk + puk puk✔️
Karaoke date
Buy flower✔️
Motoran bareng✔️
Cafe date✔️
Gitaran bareng 
Ngerjain tugas bareng✔️
Museum date
Liburan bareng
Movie date
Timezone date✔️
Gramedia date
Ngelukis bareng
Dengerin musik bareng
Es skating date✔️

Raveno melihat banyak list yang telah Lia tulis semasa mereka berpacaran banyak yang sudah mereka alami dan belum mereka alami.

Raveno langsung berfikir bahwa ia bisa saja mencentang semua list itu. Lalu ia beralih pada buku catatan nya sendiri ia membuka list-nya sendiri.

jadi pacar Lia✔️
First kiss✔️
beliin bunga buat Lia✔️
hujan-hujanan bareng
ngedate bareng✔️
kasih kata-kata penenang bagi Lia✔️
tunangan sama Lia✔️
maried with Lia
punya anak bareng Lia

Semua list-nya mungkin lebih sedikit dari Lia namun, itulah Raveno.

Laki-laki itu beralih menatap Lia lalu ikut tertidur disampingnya dan memeluk tubuh Lia.

"Maaf, gue lagi gak pengen sendiri semoga lo gak kaget besok." Monolog Raveno.

  *******

"Udah bangun?" Tanya Raveno.

"Gak, mau mati, udah tau nanya."

"Hmm, pr nya udah aku kerjain."

"Makasih Ven,"

Ting!

Suara notifikasi dari ponsel Lia berbunyi lantas ia membuka ponselnya.

Felix:
Ketemu di taman Deket sekolah hari ini mau kan? Gue mau ngomong sama lo.

"Kenapa?" Tanya Raveno tiba-tiba saja.

"Felix, dia pengen ketemu kayaknya dia kangen sama gue, emang tuh anak agak lain."

Raveno ber-oh pelan padahal didalam hatinya ia tidak suka jika Lia pergi dengan lelaki lain walaupun Felix adalah temannya.

                 *********

"Cepetan ngomong, gue nanti diomelin Raveno kalo kelamaan." Ujar Lia membuka pembicaraan.

Memang benar sedari tadi mereka berdua hanya diam tanpa sepatah kata apapun.

"Lo mau ngapain emangnya? Orang libur juga, ulangan mana ada pr juga gini."

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang