9. Kevin

668 112 20
                                    

"Cukup orang yang nyakitin diri kamu jangan sampai kamu menyakiti diri kamu sendiri, sama aja kamu jahat sama diri kamu sendiri."

Kevino Andara

*******

"Eh adeknya si cupu, sini Lo!" panggil Steven, Steven itu adik Fanya ulah dan sifatnya 11 12 tak jauh beda dari kakak nya sama sama tukang bully, dan buat onar

Fanya dan steven sekolah di sekolah yang sama kelas mereka hanya berbeda selisih 2 kelas. Jadi Stevan sekarang menduduki bangku SMA kelas 1.

"Apa?" Tanya Kevin, Kevin adalah adik Lia, sifatnya jauh berbeda dengan Lia jika Lia tidak tempramental, berbeda dengan Kevin dia tempramental, jika marah sifatnya berbeda 180 derajat.

"Gak usah belagu lo, sini!" pangil Steven.

Kevin memutar bola matanya malas dia sudah menebak steven pasti akan membuat masalah.

"Lo budek? gue panggil tuh cepetan kesini." panggil steven dengan senyuman jahat di bibirnya.

Kevin memang malas menghadapi anak seperti steven, menurutnya steven dan Fanya 11 12 sama sama beban sekolah dan keluarga.

"Gue gaK budek, cuma males hadepin orang gila kaya lo," jawab kevin sambil berjalan ke arah steven dengan santai.

"Gila?" Tanya steven sambil mendekati wajahnya ke arah kevin.

"Hmm... Lo gila dan beban" Jawab kevin dengan anggukan pelan

Steven, angga dan Lion hanya tertawa mendengar perkataan kevin, mungkin benar kata kevin steven itu memang gila.

Kevin memutar bola matanya malas mendengar tawaan mereka "langsung ke intinya aja ga usah banyak bacot Lo pada, jangan ketawa mulu tawa lu pada jelek, bisa nyebapin polusi suara kasian yang kena dampaknya." jawab Kevin dengan ketus.

"LO BERANI SAMA GUE?!" tanya steven dengan nada tinggi.

"KALO GUE BERANI KENAPA?! LAGI PULA KENAPA GUE HARUS TAKUT SAMA LO?! LO TUHAN?! BUKAN KAN LO ITU SEBELAS DUA BELAS SAMA KAKAK LO, KALIAN BERDUA SAMA SAMA BEBAN HIDUP!" Jawab Kevin dengan nada tinggi.

"ASAL LO TAU YAH KAKAK LO LIA DIA JAUH LEBIH BEBAN! DIA MAIN SAMA OM OM DAN LO HARUS TAU ITU KEVIN!"

Mendengar perkataan Steven, kevin lantas murka, amarah nya sudah tidak bisa dipendam, urat urat lehernya mulai menonjol dengan muka dingin penuh amarah, kevin tidak terima kakak perempuannya dihina secara tidak jelas.

"LO GA TAU APA-APA! GA USAH HINA KAKAK GUE!"

BUGH!

Satu pukulan melayang di sudut bibir Steven, dia memang pantas menerima itu. Kelakuannya tidak berbeda jauh dengan kakaknya sama-sama senang mencari masalah. Anehnya, justru bukan mereka yang diasingkan oleh banyak siswa namun, korban yang justru diasingkan atau dikucilkan.

"Baru kali ini gue ngeliat, orang berani sama gue," ucap Steven memegangi sudut bibirnya.

"ITU SEMUA SALAH LO STEV!!! LO, BERANI NGAJAK RIBUT KE ORANG YANG SALAH!" Ucap Kevin sambil memegangi kerah baju Stevan lalu melayangkan satu pukulan keras ke wajah Stevan.

"Kevin berani banget ih!"

"Iya tapi, dia keliatan ganteng banget gak sih kalo marah?"

"Iya gue belum pernah ngeliat dia marah."

Tapi dia cool banget gak sih

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang