32. Awal rencana

268 50 0
                                    

“Biarin gue yang terluka, untuk dia jangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Biarin gue yang terluka, untuk
dia jangan. Biarin gue yang ngerasain sakit dan buat dia juga jangan karena dia gak tau apapun sama sekali, semua dalang masalah ini gue
bukan dia,”

Raveno Cakrawala.

********

Lia mulai menjauh setelah melihat Alvaro ketua Danger yang sepertinya hendak ingin mencelakainya.

"Gak usah takut sama gue by," ucapnya sambil tersenyum miring.

Namun, ternyata ada Anggota danger lain yang mengegatnya dan anggota tersebut mulai bertambah dan membuat Lingkaran mencoba menghalanginya.

Lia yang sedang mengendong
kucing pun menelan salivanya
susah payah. "Mau apa Lo sama gue?"

Alvaro pun tersenyum smirk mendengar pertanyaan itu.
"Tubuh Lo,"

"LO GILA?!" Teriak Lia.

"Tubuh dan wajah Lo yang bikin gue tergila-gila Lia," bisiknya di hadapan telinga Lia.

Namun kesempatan itu digunakan Lia dengan sebaik mungkin, Lia memukul leher Alvaro dengan tangannya lalu pergi lari dari mereka membawa seekor kucing ditangannya.

Lia mengumpat di salah satu gang buntu dan ternyata ada sebuah lemari kayu yang lumayan besar di sana. dengan tekad Lia masuk ke dalam lemari tersebut untuk bersembunyi.

"Cing, Lo masuk tas gue dulu yah? Gue kasih udara dikit kok, jangan mati yah cing? Nanti kalo mati gak bisa gue tunjukin Lo sama Raveno." Ujarnya berbicara kepada kucing tersebut.

Lia lalu memasukkan kucing tersebut ke dalam tas memang agak gila hal ini tapi, lebih baik daripada ia membawanya menggunakan tangan nya sedari tadi.

"Jangan mati cing," lirihnya kepada kucing tersebut yang berada di dalem tasnya.

Lia membuka sedikit pintu lemari kayu itu ia mengintip lalu mencoba keluar setelah merasa tidak ada siapapun di sana.

Namun, dugaannya salah. Ternyata ada salah satu anggota Danger dan memukuk balok dari belakang, Lia yang merasa sedikit pusing dan pandangannya mulai mengabur dan bruk! Tubuhnya pingsan.

Alvaro yang melihat itu tersenyum smirk, "bawa dia ke tempat yang udah gue kasih tau."

*******

Raveno yang sedang berbincang-bincang dengan inti Axvel lain merasakan sesuatu hal yang aneh dengan Lia.

"Kenapa Ven? Muka Lo gitu amat," Tanya Kenzo.

"Iya, Lo sakit?" Ujar Juan.

"Gak, gue cuma ngerasain hal aneh yang terjadi sama Lia. Dia gak chet gue sama sekali padahal, biasanya nelponin terus." Ujar Raveno.

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang