“Sebrengsek ataupun senakalnya gue, gue juga manusia. Gue juga bisa capek."
–Liana
*******
Lia memarkirkan motornya maksudnya, milik kakaknya yang bernama Revan di dekat cafe.Ia sengaja memarkirkannya disana agar lebih aman karena motor ini bukan miliknya. ia melepaskan helmnya lalu mengaca di spion
motor tersebut kemudian memakai kacamata bulat berwarna hitam yang selalu dirinya kenakan saat sekolah.Lia merapikan rambutnya yang sudah dicatok ikal dirumah tadi lalu menguncir nya dengan kuncir kuda.
Selanjutnya ia berjalan kaki dan sampai di depan gerbang sekolah.
Ia menatap gedung sekolah besar didepannya dulu, ia sangat ingin masuk ke sini namun, ternyata sekolah ini tidak seindah yang ia bayangkan.Lia mulai melangkahkan kakinya ke dalam gedung sekolah tersebut namun.
Byur!
Ada yang menyiramnya dengan air dari atas. Lia mendongakkan pandangannya memang benar, seseorang baru saja menyiramnya dengan air terlihat seorang siswa yang tersenyum miring sambil memegang ember yang baru ia gunakan untuk menyiram Lia.
Sorak tawa memenuhi mereka, lalu mereka melempari Lia dengan kertas ada juga yang memakai bungkus sampah.
"Seneng lo deketin orang yang gue suka?" Ucap Fanya yang tiba-tiba muncul.
Lia mendongak ke atas lalu tersenyum smirk mendengar
hal itu. "Siapa yang gue deketin? Raveno itu cowo gue, kenapa gak suka?""Agh! Setan Lo!" Teriaknya.
"Sabar Fan, dia bukan tandingan Lo," ujar teman laki-lakinya yang berusaha menenangkannya.
"Gak bisa! Dia itu brengsek!"
"Omongan Lo lebih cocok buat diri, Lo sendiri Fan,"
Setelah merasa sangat kesal dengan Lia, Fanya berusaha mengambil air untuk menyiram Lia lagi.
Byur!
Namun, yang ia siram bukan Lia melainkan Raveno. Melihat itupun Fanya terbelalak kaget.
Raveno memeluk Lia dengan erat agar tidak tersiram lagi. Ia melepaskan pelukan tersebut lalu menatap nya.
"Raveno....," Ujar Lia melihat Raveno yang sudah basah kuyup.
Melihat itupun semua siswa dan siswi yang menyaksikan kejadian sedari tadi langsung tunduk, seolah lidah mereka kelu untuk bicara.
"Anjing Lo semua!" Teriak Raveno melihat situasi yang kacau.
"Ven udah biarin, mending ke toilet Lo basah kuyup." Ucap Lia dengan pasrah.
"Orang kaya mereka gak bisa didiemin, seharusnya mereka gak bisa masuk sekolah ini!" Teriak laki-laki itu lagi merasa kesal dengan semuanya.
Kenzo dan member Axvel yang baru sampai pun, terbelalak tak percaya dengan situasi yang mereka lihat.
"Bjir, kok Lo berdua bisa kek gini?" Tanya Kenzo yang sedang meminum es plastik nya.
"Gak usah banyak omong, urusin mereka gue sama Lia mau ngeringin badan!" Sergas Raveno lalu menarik tangan Lia membawa ia pergi dari sana.
Reza yang menatap kedua pasangan itu yang mulai menjauh pun, merasa aneh. "Ini bener sekolah Cakrawala jadi kek gini?"
"Ada yang gak beres dari sekolah ini." Ujar Juan merasa janggal apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raveno Cakrawala [End]
Teen FictionLiana Alvender Ruby, seorang perempuan yang dikenal sebagai perempuan angkuh, keras kepala, egois dan sombong. Namun, semua pandangan itu berbalik dengan kenyataannya, Lia ia mempunyai banyak luka dan trauma. Ia punya seribu alasan mengapa ia bers...