53. Semua itu benar?

259 53 4
                                    

"Bahkan, disaat aku terpuruk, tidak ada yang berada di samping ku sekedar memberitahu semuanya akan baik-baik saja."

–Liana Alvender Ruby

********

"Didalam cerita ini, aku terlihat sebagai penjahat namun sebenarnya hanya kalian saja yang selalu menganggap ku sebagai penjahat.

–Raveno Cakrawala

********

08xxxxx

|Lo lia kan?
|Gue mau ngasih tau soal Raveno

Iya gue lia, knp?|
Raveno? Dia kenapa?|

|Raveno pembunuh
|Dan dia juga harus ngerasin apa yang selama ini gue derita

Pembunuh? Lo ada masalah|
apa sama dia?

|Raisya, dia mati gara-gara Raveno
|Dia tulus dia lembut tapi semuanya sia-sia justru dia dibunub sama orang yang dia cintai
|Dan brengsek nya orang kaya lo bisa jadi pacar dia
|Gimana perjuangan Raisya dulu?

Lo jangan ngaur, obat nya abis kah?|
Raisya? Dibunuh? Maksudnya?|

|GARA-GARA RAVENO! RAISYA ADIK GUE MENINGGAL!
|LO HARUS TAU! LO ITU CUMAN TARUHAN!

WHAT? Taruhan jadi? Dia bohong sama gue?|

|Dia ketua geng motor yang udah pasti ngelakuin hal kaya gitu wajar
|Percaya gak percaya lo harus jauhin dia

********

"Lia kemana? Gak masuk?" Tanya Raveno kepada Reza karena kebetulan ia baru masuk kelas itu.

"Dia sakit, lo ada masalah sama Lia? Dia juga keluar dari Axvel kan?" Tanya Reza.

"Iya... Apa gue bubarin aja? Lo semua nanti juga bakalan sibuk sama urusan masing-masing."

"No, pikirin baik-baik Ven. Lo ada masalah apa sih? Sini cerita sama gue,"

"Semesta kayaknya udah ngasih tau semuanya soal Raisya ke Lia ja, gue harus gimana lagi? Kalo gue terus mertahanin hubungan gue sama dia yang ada kita saling nyakitin satu sama lain. Gapapa gue aja yang pergi, jangan Lia yang pergi ja, gue gak tau harus gimana lagi...."

"Ven, Semesta salah. Raisya meninggal bukan kesalahan lo, seharusnya dia bisa mikir itu."

"Gue mau ketemu sama Semesta nanti, gue gak bakalan diem kalo dia sampe nyakitin Lia juga."

"Itu semua ada ditangan lo Ven, alangkah baiknya lo selesain semuanya secepatnya."

Raveno, laki-laki itu memang dekat dengan Reza dibandingkan dengan inti Axvel yang lainnya. Mereka saling bertukar cerita dan Raveno lebih terbuka dengan Reza temannya itu.

********

"Bukannya itu Raveno?" Ujar Lia saat melihatnya masuk ke sebuah rumah kosong.

Lia langsung mengikuti nya, sejujurnya ia tidak boleh keluar malam ini karena masih demam namun, ia terpaksa karena harus membeli obat di apotek.

Raveno Cakrawala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang