Chapt 48 ; Kesurupan

5.1K 264 28
                                    

“Mereka kelihatan bahagia ya mas,” Ujar Tamara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mereka kelihatan bahagia ya mas,” Ujar Tamara. Menatap Dinara dan Agarra yang menari dengan senyuman manisnya mereka. Kedua tatapan mereka penuh cinta.

“Iya. Mereka serasi sekali..” Balas Ghali.

“Serasi..” Gumam Tamara. Benar. Dinara dan Agarra terlihat cocok dengan satu sama lain. Lalu dirinya dan Ghali?

“Kamu mau dansa juga?” Tanya Ghali. Tamara menggeleng. “Ngga mas. Aku capek.” Ujar Tamara. Ghali langsung turun dari kursinya dan berlutut dihadapannya Tamara. Hal ini mengagetkan Tamara.

“Eh mas! Ngapain!” Panik Tamara.

Pria itu melepaskan kedua sepatunya Tamara, dan membawa kedua kaki Tamara keatas pahanya. Tangan Ghali dengan perlahan mulai memijit kecil kakinya Tamara. “Kamu pasti capek uda berdiri dari tadi sayang,” Ujar Ghali. Sebutan Sayang yang digunakan Ghali tidak bisa Tamara larang. Tamara tahu sudah seberapa nyamannya sebutan itu untuk hubungan mereka.

“Aku baca di google kalau ga boleh pijat bagian ini sama ini, kamu hati-hati ya..” Ujar Ghali. Mengusap lembut bagian-bagian kaki Tamara yang ia baca tidak boleh diberi tekanan dalam.

“Aku mungkin masih kurang, tapi aku akan berusaha sebaik mungkin untuk kamu, dan anak kita..” Ghali memandangi Tamara dengan tatapan lembut. Tamara mencoba tersenyum.

“Makasih mas.”

“Hati-hati ya!” Dinara melambaikan tangannya pada mobil Naomi dan Hana yang perlahan sudah mulai keluar dari area pesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hati-hati ya!” Dinara melambaikan tangannya pada mobil Naomi dan Hana yang perlahan sudah mulai keluar dari area pesta.

“Lo ga capek din?” Tanya Agarra. Dinara mengangguk. “Dikit ga,”

“Yauda, pulang yuk? Lagian besok kan lo kerja.” Dinara mengangguk. “Yauda, yuk pamit sama mama papa dulu.” Dinara dan Agarra kembali ke dalam. Teman-temannya Agarra juga sudah pulang. Sedangkan Cella dan Bara sudah pergi dari pesta bersama dengan teman-teman mereka.

Dinara juga tidak sadar bahwa ternyata Cella dan Bara seakrab itu.

“Ma, kami pulang dulu ya. Besok dinar harus kerja soalnya,” Ujar Agarra. Astrid mengangguk. “Jaga diri kamu ya dek,” Ujar Astrid. Memeluk Dinara, lalu beralih ke Agarra.

Dinara untuk Agarra ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang