[[E N D !]]
Bertemu kembali dengan dia adalah hal terakhir yang Dinara inginkan. Dinara tidak tahu bahwa calon adik ipar yang sering di bangga-banggakan oleh kakaknya itu ialah luka lalu yang sudah lama ia buang. Agarra namanya. Keduanya bertemu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Harus banget balik? Adek nginap aja disini sehari.” Bujuk Astrid. Toh rumah mereka memang belum selesai. Agarra memang sudah menghubungi temannya yang akan merenovasi rumah mereka. Besok Dinara akan bertemu dengan temannya Agarra.
“Gimana?” Tanya Dinara. Jujur. Malam ini, Dinara memang ingin tidur di sini. Ia rindu kamarnya.
“Boleh, terserah kamu aja.” Benar. Mereka memutuskan untuk menggunakan aku-kamu didepan orang tua mereka.
Dinara tersenyum lebar. “Yauda ma, adek tidur di sini ya.” Astrid mengangguk senang. Dilihat dari bagaimana Agarra hanya iya-iya dengan keinginannya Dinara, tampaknya Agarra memang benar-benar memperlakukan Dinara dengan baik.
Astrid lega putrinya tidak tersiksa dengan kehidupan pernikahannya. Tadinya Astrid berpikir ingin pura-pura menculik Dinara dan mengirim Dinara keluar negeri.
“Yauda, ayuk naik semuanya. Sudah malam,” Ujar Hamza.
“Kabari dulu mba amel, nanti khawatir kalian belum balik.” Ujar Astrid. Agarra mengangguk. “Iya ma.”
“Aga tidur dimana ma?” Tanya Dinara.
“Tidurnya ya sama adek dong,” Balas Hamza. Astaga. Dinara lupa.
“Emang bang aga mau di pisah ranjang sama kak ara? Belum juga dua ha--aduh mama!” Sebal Bara, habis ditimpuk bantal sofa sama Astrid.
“Adek loh ngomongnya sembarangan!” Omel Astrid. Bara cengegesan menunjukkan deretan gigi putihnya. Tak lama ponselnya berbunyi, Bara mulai senyum-senyum sendiri menatap layar ponselnya. Dinara ingin bertanya apa Bara punya pacar baru, tapi Adiknya itu sudah pamit. Katanya ada rapat penting sama orang kantor.
Rapat penting apanya. Jam sepuluh malam gini?! Ngaco.
Nanti sajalah baru Dinara tanyakan. Saat ini Dinara dan Agarra sedang berjalan menuju kamarnya Dinara.
Dinara memikirkan apakah terakhir kali ia pergi, kamarnya sudah bersih?
Pintu Dinara buka, dan Agarra sedikit mengintip dari belakang. Dinara menghela nafas lega. Tampaknya Bi Maria sudah membersihkan kamarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
