Chapt 22 ; Cita-cita

5.6K 335 20
                                    

Calor Entertainment dibuat heboh karena kedatangan Boss mereka dengan seorang wanita asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calor Entertainment dibuat heboh karena kedatangan Boss mereka dengan seorang wanita asing. Sebenarnya bukan karena Bossnya bersama dengan seorang wanita.

Yang membuat heboh ialah mereka menaikki lift pribadinya Agarra bersama.

Tidak ada yang pernah menggunakan lift pribadi tersebut kecuali Agarra sendiri. Bahkan saat ada produser ataupun orang-orang penting yang datang, Tanya yang akan menyambut mereka dan membawa mereka naik dengan lift umum.

Agarra tidak pernah membiarkan orang lain menggunakan lift pribadinya. Kecuali Dinara tentu saja yang terlihat berbinar-binar mengamati setiap sisi ruang.

Dinara menidurkan dirinya di sofa dan menatap langit-langit ruangannya Agarra dengan bosan. Haruskah ia pergi dari sini? Dinara menggeleng kecil. Agarra memintanya untuk tetap disini.

Tapi ia bosan. Dinara bangkit dari duduknya dan mulai mengelilingi ruangannya Agarra. Menikmati setiap ornamen yang mengisi ruangannya Agarra. Tatapannya jatuh didepan papan nama bening yang berada diatas meja. Ada nama Agarra beserta gelar yang menjadi tanggung jawab Agarra. Dinara tersenyum tipis.

Dinara tidak menyangka bahwa Agarra jadi sesukses ini sekarang, Dinara jadi teringat tentang pembicaraan mengenai mimpi masa depan yang pernah dilakukan oleh remaja Agarra dan remaja Dinara. Hm, saat itu mereka cukup.. bahagia bersama.

Lo tau?” Tanya Dinara kaget. Agarra mengangguk. “Gue lihat kyla ada dirumah raffi kemarin.” Tunggu. Lebih dari itu, mengapa Agarra bisa ada dirumah Raffi?

Gue tau maksud tatapan lo.” Agarra tertawa. “Gue kesana mau nabok dia karena uda selingkuh dari lo, tapi siapa yang tau.. selingkuhannya malah pacar gue sendiri? Agarra tersenyum getir.

Dinara tanpa sadar membawa Agarra kedalam pelukannya. Mungkin karena sudah lebih dulu tahu mengenai situasi ini, Dinara merasa bahwa Agarra pasti merasakan hal yang sama dengan dirinya.

Dinara memergoki Raffi dan Kyla di kebun belakang sekolah. Dinara hampir terjatuh saat itu. Raffi dan Kyla berciuman mesra dan mengabaikan dunia di sekitarnya. Dinara berusaha bersembunyi walau kedua kakinya melemas. Setelah kepergian mereka, Dinara menangis sejadi-jadinya.

Karena sudah lebih dulu merasakan sakitnya, Dinara harap Agarra bisa membagi kesedihannya.

Bagaimana respon Agarra yang dipeluk Dinara? Pria itu membeku kaget.

Dinara menepuk pelan punggungnya Agarra. “Gue ngerti kok yang lo rasain.” Dinara melepaskan pelukannya dan menatap Agarra dengan tatapan berbinar berharap Agarra dapat merasa lebih baik dengan pelukannya.

Dinara untuk Agarra ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang