“You looks so beautiful!” Seru Ghali. Tulus dari lubuk hatinya yang terdalam. Tamara tersenyum senang. “Emang biasa engga, mas?” Ghali tersenyum. “Biasa cantik, tapi ini berkali-kali lipat cantiknya.” Ghali tidak bohong. Tamara terlihat cantik dengan dress hitamnya.
“Are you ready?” Tanya Ghali. Tamara mengangguk dan menerima juluran tangannya Ghali. Mereka keluar dari kamar dan turun kebawah. Ada Amel dan Wirja disana.
“Cantik sekali tama!” Seru Amel. Tamara tersenyum malu. “Makasih ma.” Ujarnya.
“Jangan pulang terlalu malam, li. Angin malam ga bagus.” Nasehat Amel mengingatkan Ghali. Ghali mengangguk. “Iya ma, yauda ma pa, Kami pergi ya,” Pamit Ghali. Wirja dan Amel mengangguk, setelah mencium kedua pipi putra dan menantu mereka, Ghali dan Tamara akhirnya pergi juga.
“Tama cantik banget ya pa, kayanya anak mereka pasti luar biasa cantiknya.” Ujar Amel. Wirja tertawa kecil. “Kayanya sih kalau cowok juga ganteng, soalnya gen ghali kan gantengnya juga dari papa.” Ujar Wirja. Amel menepuk kecil dada Suaminya ini. Tapi Wirja menangkap tangannya Amel, lantas tersenyum penuh arti. Amel tertawa. “Apasih pa! Uda tua juga.” Wirja tertawa. “Umur segini kayanya masih bisa kasih adek buat cella ma,” Amel bergidik ngeri mendengar ucapan menggodanya Wirja.
“Ogah!” Waduh ini nenek-nenek dan kakek-kakek gemas amat ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinara untuk Agarra ✔️
Romance[[E N D !]] Bertemu kembali dengan dia adalah hal terakhir yang Dinara inginkan. Dinara tidak tahu bahwa calon adik ipar yang sering di bangga-banggakan oleh kakaknya itu ialah luka lalu yang sudah lama ia buang. Agarra namanya. Keduanya bertemu...