“Iya bener pak. Sekitar jam segitu..” Ujar Ghali ke Bapak security yang sedang memeriksa CCTV bersamanya. “Stop pak.” Sentak Ghali. Ia menelisik isi rekaman CCTV dan terdiam. Tunggu. Siapa itu?
“Maaf pak, bisa diperbesar sedikit?” Pinta Ghali.
“Zia..?” Gumam Ghali. Untuk apa gadis itu kemari?
“Baik, sudah pak. Terima kasih ya pak.” Ujar Ghali. “Sama-sama mas. Semoga mba tamanya cepat sehat ya mas.” Ujar Bapak Security tersebut. Ghali hanya tersenyum kecil dan melangkah pergi dari pos security penjaga apartemennya dan Tamara ini.
Ia harus bertanya secara jelas alasan kedatangan Zia, sampai pingsannya Tamara.
Tanpa pikir panjang, Ghali meraih ponselnya. Ia menekan dial nomor Zia.
Baru dering kedua, Zia sudah mengangkat panggilan telepon yang dikirim Ghali.
“Halo?” Ujar Zia. Suara itu terdengar antusias.
“Kamu dimana? Aku mau ngomong.” Sebaliknya. Nada suara Ghali terdengar dingin. Entah berpura-pura tidak tahu atau benar-benar bodoh, Zia membalas ucapan Ghali dengan nada manjanya.
“Mas kok tau aku hari ini gaada jadwal? Mas ke apartemen aja, apartemen lagi kosong..” Suara Zia terdengar mendayu manja. Jika ini Dinara yang mendengarnya, Dinara yakin ia akan mempraktekkan tendangan taekwondo yang telah ia pelajari ke Zia.
“Oke aku kesana.” Jawab Ghali. Menutup ponselnya setelah memastikan keberadaan Zia. Ia perlu kebenaran secepatnya.
Mobil mahal Ghali berhenti disebuah gerbang apartemen besar yang dijaga oleh puluhan security. Keamanannya terjamin karena yang menempati apartemen ini rata-rata publik figur atau anak-anak konglomerat.
Ghali menurunkan kaca mobilnya. Security-security disana sudah hapal wajah Ghali, maka mereka membuka gerbang dan membiarkan Ghali masuk. Yang mereka bingung, Ghali sudah tidak pernah kemari sejak berita bahwa ia menikah keluar. Jujur, bekerja disamping publik figur begini, para security-security itu sudah terbiasa dengan affair dan skandal-skandal para artis tersebut. Perselingkuhan seperti ini biasa bagi mereka. Mereka tahu Ghali punya hubungan lain dengan Zia, tapi melihat bagaimana Ghali tidak pernah datang lagi, mereka kira Ghali sudah selesai dengan Zia. Tapi apa ini?
“Padahal istrinya cantik banget..” Gosip salah satu bapak security disana.
“Memang ya cowok, ga pernah cukup satu.” balas yang lainnya.
“Dih! Gua kalau seganteng dan sekaya mas Ghali juga ga cukup satu!” Kambeng.
“Hush!” Hanya sebuah kata dari kepala security, kumpulan para penggosip tersebut pecah dan masing-masing kembali berjaga di pos masing-masing.
Ghali menarik nafas pelan. Ia harus mengendalikan emosinya. Ia yang paling tahu Zia seperti apa. Jika ia masuk dengan emosi, Ghali yakin Zia tidak akan bicara jujur kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinara untuk Agarra ✔️
Romance[[E N D !]] Bertemu kembali dengan dia adalah hal terakhir yang Dinara inginkan. Dinara tidak tahu bahwa calon adik ipar yang sering di bangga-banggakan oleh kakaknya itu ialah luka lalu yang sudah lama ia buang. Agarra namanya. Keduanya bertemu...