Chapt 10 ; Bandara

6.1K 367 10
                                    

Kedua kaki itu melangkah dengan penuh percaya diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua kaki itu melangkah dengan penuh percaya diri. Semua orang yang berada disana tidak akan bisa mengalihkan pandangan mereka dari sosok tersebut. Ketampanannya paripurna kalau kata Naomi. Sayang, Tipe Naomi bukan brondong, makanya Naomi lebih memilih menikah dengan Arthur yang lebih tua sebelas tahun darinya.

Pria itu meraih kopernya, dan berjalan pergi namun belum sempat kakinya mengambil tiga langkah, seorang wanita menghentikannya.

“Mas,” Pria itu menghela nafas, memutar tubuhnya dengan malas. “Maaf mba. Tapi i can't give you my number.” Wanita di hadapannya terlihat cengo dengan penolakan terus terangnya. Pria itu kembali memutar dirinya dan melanjutkan langkahnya.

“Mas, tunggu.” Kali ini, wanita tersebut dengan lancangnya meraih lengannya, hah!

Pria itu kembali memutar tubuhnya, kali ini ia terlihat kesal. “Saya paling tidak suka orang yang memaksa mba, terlebih saya sudah punya pacar!” Ujarnya. Tentu saja berbohong untuk mengusir wanita ini. Wanita tersebut terlihat tidak percaya dengan apa yang telah terjadi dihadapannya saat ini.

“Gajelas banget mas. Ini loh, koper saya tertukar sama kopernya mas! Lagian, saya juga punya tipe mas.” Ketus wanita tersebut. Kali ini pria itu bergeming ditempatnya. Sial. Ia malu sekali.

“Ni,” Wanita itu mendorong kopernya pria tersebut, dan menarik paksa kopernya. “Terima kasih.” Ujarnya sinis dan berlalu pergi. Hah! Tadi apa katanya? Punya tipe?

Baru kali ini Bara mendapatkan perlakuan seperti ini. Harusnya dia ini tipe seluruh manusia single di dunia ini. Hanya tiga type yang tidak tertarik dengannya. Wanita yang sudah menikah, wanita yang suka dengan wanita, atau pria yang suka dengan wanita.

Wanita itu, berani-beraninya?!

Bara menarik kopernya, mempercepat jalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara menarik kopernya, mempercepat jalannya. Niatnya mau mengejar wanita tersebut, tapi apa daya. Ia kehilangan wanita itu tepat didepan pandangannya.

“Adek!!” Panggilan itu membuat Bara dengan cepat memutar tubuhnya. Ia tersenyum begitu sumringah saat melihat orang-orang yang ia sayang ada disana.

Dinara untuk Agarra ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang