Dinara melenguh pelan. Kepalanya pusing sekali.
“Pagi dinar,” Suara itu masuk kedalam indra pendengarannya Dinara. Dinara mengerjapkan kedua matanya pelan. Ia menyentuh kepalanya yang sakit. Wajah tampan Agarra terlihat dihadapannya. “Ni diminum dulu,” Ujar Agarra menyerahkan segelas air madu hangat untuk Dinara. Dinara meraihnya dan meneguknya habis.
“Gimana sayangku, cintaku?” Tanya Agarra. Dinara menatap Agarra dengan tatapan shock. Ada apa dengan panggilan menggelikan itu?
“Apasih ga ah! Geli banget.” Cibir Dinara. Agarra tertawa. “Kok geli, kan lo sendiri yang mulai din..” Goda Agarra. Dinara berdecak. Mana mung--Sekelebat memori yang tidak ingin Dinara ingat muncul melewati pandangannya.
Sial!
“Ayuk pulang din..” Ujar Agarra setelah pamit ke Anissa, juga ke Amara.
Dinara berdecak. “Gamau pulangg..” Gumamnya, kali ini ia melompat ke punggung Agarra. Jadinya Agarra menggendongnya dipunggungnya. Agarra hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Dinara yang sedang mabuk. Ini pertama kalinya, tapi Dinara lucu juga. Wanita itu menyelipkan wajahnya di ceruk lehernya Agarra membuat Agarra tertawa geli saat Dinara menghembuskan nafasnya disana.
“Huuuu huuu!” Dinara sengaja meniup lehernya Agarra, senang dengan reaksi yang diberikan oleh pria ini. Agarra terkekeh. Gemas sekali istrinya ini. Agarra membawa Dinara keluar dari area tempat makan dan menekan tombol buka di kunci mobilnya.
Agarra menurunkan Dinara, dan dengan gesit membuka pintu mobil untuk istrinya ini. Setelah Dinara masuk, Agarra menutup pintunya dan beralih ke bawah kemudi.
“Sayangku cintaku agarra!~” Suara Dinara terdengar mendayu menggoda membuat bulu kuduk Agarra meremang. Wanita ini benar-benar!
“Din, gue yakin bangun-bangun lo malu setengah mampus,” Gumam Agarra.
“Ara ga mau pulang, maunya disini aja..” Ujar Dinara dengan nada memelas. Agarra tersenyum kecil. “Disini sama siapa? Ga mau ikut aga balik?” Agarra ikut bermain di tengah ketidaksadaran Dinara dibalik alkoholnya.
“Ya sama.. aga..” Agarra terkekeh. “Aga? Siapa aga?”
“Suamiku.” Agarra tertawa. Gemas sekali Dinara! Dinara menatap Agarra dengan tatapan berbinar. Agarra mendekati wajahnya. “Sayang ga dinara sama aga nya?” Tanya Agarra. Ingin tau drunken truth yang keluar dari bibirnya Dinara.
“Sayang lah! Sayang banget!!” Agarra tersenyum senang. Senang sekali. “Cinta ga?”
“Cinta.” Jawab Dinara. Tunggu. Ini sudah tidak aman untuk hatinya. Agarra menurunkan kursi Dinara, dan menyelimuti Dinara dengan jasnya. Dinara lantas tertidur di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinara untuk Agarra ✔️
Romance[[E N D !]] Bertemu kembali dengan dia adalah hal terakhir yang Dinara inginkan. Dinara tidak tahu bahwa calon adik ipar yang sering di bangga-banggakan oleh kakaknya itu ialah luka lalu yang sudah lama ia buang. Agarra namanya. Keduanya bertemu...