“Aunty, sudah makan?” Tanya Kevin genit. Dinara tertawa. “Sudah sayang, kevin sudah makan?” Kevin menggeleng.
“Loh? Kenapa? Lo ga kasih anak lo makan mi? Uda jam segini?” Suara Hana terdengar membuat Naomi yang sedang memilih film untuk ia putarkan di layar projector ini menoleh.
“Akhir-akhir ini dia susah banget kalau dikasih makan nasi, maunya makan indomie mulu.” Cerita Naomi. Dinara melirik Kevin yang mulai sibuk memainkan ponselnya dipangkuan Dinara.
Dinara mengusap kepala Kevin dengan sayang. “Aih, ga bagus itu.” Ujar Hana.
“Iya kan? Kenny juga sama aja. Sedangkan Austin malah gila makan,” Cerita Naomi. Dinara menoleh ke Austin yang bahkan saat ini sedang asik menikmati roti gandum yang dibawa Hana tadi. Lucunya pria kecil yang gembul itu.
“Oh ya? Berarti harus dicari tau itu kenapa demennya indomie mulu.” Ujar Hana, melirik Kevin dan Kenny yang sedang bermain dengan Azka--Putra semata wayangnya.
“Lo masaknya ga enak kali, mi.” Celetuk Dinara jenaka. Naomi berdecak kesal. “Enak aja! Masakan gue yang bikin mas Arthur klepek-klepek sama gue ya!” Kesal Naomi membuat Hana dan Dinara tertawa.
“Tapi azka juga pernah susah makan mi,” Cerita Hana. “Oiya? Trus sekarang gimana?” Mulailah Hana dan Naomi bercerita dan berbagi tips mengenai anak-anak mereka. Dinara tidak bisa ikut campur di pembicaraan mereka karena belum pernah merasakan apa saja yang dirasakan oleh teman-temannya ini.
“Mama nonton tayo aja.” Azka tiba-tiba menyelip masuk dan duduk di pangkuannya Hana. Hana mencium pipi putranya lalu menatap Dinara.
“Aunty mana mau disuruh nonton tayo, ka.” Ujar Hana. Dinara tertawa. “Nonton aja gapapa.” Jawab Dinara. Naomi yang baru saja akan menyetel film horror, mengganti haluannya, lantas menyetel film Tayo.
Semua anak-anak Naomi duduk dengan tenang, sama halnya dengan Azka. Azka bersandar dipelukannya Hana, sedangkan Kenny dipangkuannya Naomi, bersama dengan Austin dan Kevin yang masih memainkan ponselnya di pangkuannya Dinara. Kevin tidak tertarik dengan film Tayo yang diputar. Ia lebih tertarik dengan game Subway Surf yang ada diponselnya.
Mungkin karena sudah lama tidak ada anak kecil disekitarnya, Dinara senang melihat mereka. Jadi berpikir kapan saatnya ia bisa ikut masuk ke pembicaraan Naomi dan Hana ini tiba.
“Gue tidurin austin dulu.” Bisik Naomi dan membawa Austin yang sudah tertidur di gendongannya.
Dinara dan Hana mengangguk. Hana melirik Azka yang juga sudah mengantuk. Hana ikut bangkit dan membawa Azka keluar.
Yang sisa di ruang nonton ini hanya Dinara, Kevin dan Kenny. Kenny terlihat serius menatap layar proyektor, sedangkan Kevin sudah melepaskan ponselnya dan ikut memandangi layar proyektor.
Dinara memandangi jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam, Dinara jadi penasaran apakah suaminya itu sudah makan atau belum. Hari ini ia akan menginap bersama dengan Hana dan Naomi dirumah Naomi ini. Kebetulan Arthur sedang ada bisnis di luar kota, dan Hariz sudah dua hari lembur dikantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinara untuk Agarra ✔️
Romansa[[E N D !]] Bertemu kembali dengan dia adalah hal terakhir yang Dinara inginkan. Dinara tidak tahu bahwa calon adik ipar yang sering di bangga-banggakan oleh kakaknya itu ialah luka lalu yang sudah lama ia buang. Agarra namanya. Keduanya bertemu...