32

3.1K 198 66
                                    

tinggalkan jejak🐾
Vote and comment dulu ygy

WARNING⚠️⚠️
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Perjalanan menuju wilayah perkemahan terbilang cukup jauh, karena harus melewati hutan untuk sampai ke sana, jadi pak Ardi mengimbau untuk berjalan dengan hati hati dan tidak tergesa-gesa agar aman sampai tujuan

Meskipun tidak terlalu jauh tetapi jalan yang dilewati tidak semulus pantat bayi, banyak bebatuan dan juga melewati tanjakan

"Ini masih jauh nggak?"tanya Gege, dia sudah ngos ngosan dari tadi

"Sabar, mungkin udah Deket"ujar Randa, Gege mendengus kesal, kenapa nggak naik helikopter aja, supaya kita nggak capek capek jalan

"Gw udah nggak kuat sumpah"ujar Melvin kemudian berhenti melangkahkan kakinya, padahal mereka baru jalan 10 menitan tapi serasa udah 1 jam

"Ck cepet jalan"Tegur Azka yang berada di belakang Melvin, dia kemudian berjalan ke hadapan Melvin dan menarik lengannya kemudian Azka melanjutkan langkahnya sambil menyeret Melvin

"Jangan kasar kasar mas"ujar Zayyan melihat Azka menyeret Melvin, Zayyan dari tadi nyari mati Mulu, Zayyan auto dapet tatapan tajam dari Azka

"Bisa nggak sih santai aja nariknya? Ntar tangan gw putus"ujar Melvin kepada Azka

"Lo cepetan jalannya"ujar Azka kemudian melonggarkan genggaman tangannya pada lengan Melvin kemudian berjalan dengan santai

"Capek anjing capek"ujar Melvin, Azka yang mendengar umpatan Melvin, dia berhenti berjalan kemudian menatap Melvin, Melvin replek salto, maksudnya dia terheran heran

"Napa?"heran Melvin dan membalas tatapan Azka

Azka menghela nafasnya

"Nggak"ujarnya singkat kemudian melanjutkan langkahnya, Melvin semakin heran dibuatnya

Sebenarnya Azka ingin menasehati Melvin agar tidak terlalu sering toxic, apalagi di depannya, dia tidak suka hal itu, tetapi dia sendiri juga selalu toxic dengan segala sumpah serapahnya yang dia keluarkan kepada Melvin, jadi dia merasa untuk tidak pantas menasehatinya, biar masalah ini Kayden yang ngurus, dia kan udah pro kalau masalah 'Mendisiplinkan orang'

"Ini kita beneran melewati lembah dan bukit berduri apa gimana nih? Gw capek anjir, se lebay lebaynya melpin tapi gw sekarang setuju sama dia, capekq akshdkshdjsjsh" ujar Fino panjang lebar mengeluarkan isi hatinya yang terdalam

Zean yang mendengar hal tersebut, dia berjalan ke hadapan Fino kemudian berjongkok disana

"Naik"ujar Zean yang membuat Fino melongo tak percaya

"Hah?apa apaan anjir"ujar Fino yang tak percaya dengan apa yang di lakukan Zean, Zean berniat memberi tumpangan pada Fino

"Lo nggak mau?"tanya Zean dengan santai, dia berbalik melihat Fino yang tak kunjung naik di punggungnya

"Nggak mau apaan, berdiri cepet"ujar Fino sambil menendang bokong Zean, Zean kemudian berdiri

"Lo kena pelanggaran, bisa bisanya nendang pantat ketua OSIS"ujar Zean dengan mukanya yang serius tetapi sebenarnya dia hanya bercanda

"Emang kenapa kalau ketua OSIS?nggak ada takut takutnya gw"ujar Fino

"Udah ayok-"ucapan Zean terpotong oleh Gege yang memanggil mereka berdua karena mereka tertinggal di belakang

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang