Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.
WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________Happy reading all📖
______________________________________Beberapa saat setelah Melvin dan Azka sampai di rumah.
Tak jauh dari gerbang depan rumah Melvin, terlihat seseorang yang sedang menelpon di atas motornya. Orang itu tampak gelisah, kepalanya menengok ke kiri dan ke kanan secara bergantian.
"Aman aman" orang itu adalah Leon. Dia membuntuti Melvin dengan Azka hingga sampai di rumahnya.
Bagaimana bisa Leon membuntuti Melvin sedangkan dia sudah pulang dari rumah Stella sejak tadi? Jika kalian berpikir seperti itu kalian salah besar. Sejak awal, Leon tidak pernah meninggalkan rumah Stella sama sekali.
Ini merupakan rencana awal mereka, agar jika terjadi hal yang tak terduga seperti saat ini, Leon bisa tetap mengawasi Melvin.
"Ah sialan. Padahal rencana awalnya Melvin harus ada di tangan gw setelah Stella puas main main sama dia" ujar seseorang dari seberang telepon. Orang yang menjadi lawan bicara Leon adalah William. William adalah otak dari semua ini.
"Jadi gimana? Perlu di undur dulu?" Tanya Leon. Matanya tak henti henti melirik sekitar dengan waspada, siapa tau ada seseorang yang memergokinya.
"Jangan ngaco lo. Gw punya banyak kartu kalau soal buat Azka jatuh" ujar William di akhiri dengan tawa khas nya. Leon menghela nafasnya. Ia sebenarnya sudah lelah melakukan semua ini. Tapi demi uang... Mau tak mau Leon harus melakukannya.
"Kenapa lo? Capek?" Ujar William mendengar helaan nafas dari Leon. Leon jadi gelagapan sendiri dibuatnya.
"Ngantuk" ujar Leon. Setengah dari ucapannya itu benar. Sekarang sudah lewat jam 12 malam. Walaupun biasanya Leon tidur jam 2. Leon bukan Melvin yang bisa coba-coba tidak tidur selama 3 hari. Leon tidur larut malam itu karena bekerja, bukan karena merasa keren.
Kerjanya apa tuh? Kadang kerja yang halal, kadang haram dikit seperti sekarang ini.
"Tapi, bukannya varvatos juga mau dapet bagian?" Ujar Leon. Melvin tidak bisa langsung jatuh ke tangan William sebelum Varvatos mendapat bagiannya.
Kalian masih ingat saat Varvatos dengan Maniac gang tawuran? Itu juga bagian dari rencana William dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran dari Azka dengan Melvin yang ternyata memiliki hubungan darah.
Kalian masih ingat ketika Melvin menerima pesan dari nomor tak dikenal? Dan juga sosok misterius yang membuang handphone yang ia pakai menelepon polisi saat Varvatos dengan Maniac gang tawuran? Pasti tidak ingat sebab kalian pikunan. Asal kalian tau saja, orang misterius yang tidak kita ketahui sosoknya apakah benar itu orang atau anjing, itu adalah William.
Varvatos yang tidak terima sebab di jebloskan ke penjara secara tidak langsung oleh William, tentu saja menginginkan bagian perjanjian mereka. William tentu saja akan menepati pernjanjian itu. Tanpa Varvatos, William tidak bisa mengetahui kebenaran tentang Azka dengan Melvin.
William dengan Varvatos mengikat pernjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak. Untuk mencapai tujuan William, keinginan Varvatos yang ingin membalaskan dendam kepada Maniac gang terutama kepada Melvin juga otomatis bisa tercapai jika mereka bekerja sama.
Para anggota Varvatos sadar jika William hanya memanfaatkan mereka, tapi tidak apa selama tujuan mereka bisa tercapai. Begitu pun dengan Leon, ia sadar jika dirinya hanya diperalat oleh William. Tapi sekali lagi, demi uang... Leon mau tak mau harus melakukannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/321032627-288-k425979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bang,Gw Kangen..
Teen Fiction"gw harus gimana lagi supaya lo maafin gw, bang?" "Gw juga bisa capek kali" _________________________________________ "HANCUR" Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan Melvin dengan azka yang merupakan kakak serahimnya. Suatu kejadian ya...