71

2.4K 236 129
                                    

Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Setelah beberapa hari...
Tidak tidak, setelah beberapa saat, Azka akhirnya tiba di depan rumahnya. Azka melihat Andra dan Leon yang menunggu di halaman depan gerbang rumahnya.

Azka berpikir mengapa anda dan Leon tidak menunggu di dalam saja, padahal mereka berdua sudah mengecek ke dalam rumah.

Azka turun dari mobilnya dan menghampiri Andra dan Leon.

"Jadi? Udah ketemu?" Tanya Azka untuk sekedar basa basi. Walau Azka dan menebak dari raut wajah Andra yang khawatir, jika Melvin benar benar tidak ada di sini.

"Nggak... Katanya Leon mau negosiasi sama lo" ujar Andra seraya menatap sinis ke arah Leon.

Oh? Andra sepertinya emosi kepada Leon. Azka bertanya dalam hati mengapa Andra emosi kepada Leon?

"Bangsat! Ngomong sekarang anjing! Melvin dimana?" Andra tiba-tiba saja mencengkeram kerah baju Leon hingga membuat Leon tersentak.

"Sabar ya bangsat gw baru mau ngomong lo emosi mulu" ujar Leon menghela nafas kasar. Andra melepaskan cengkeramannya dari kerah baju Leon. Leon memperbaiki kerahnya terlebih dahulu, cengkeraman Andra tidak main-main.

"Ekhem... Kalian mau tau, Melvin dimana?" Tanya Leon dengan seringai yang terukir di wajahnya. Andra tambah kesal aja saat melihatnya, dia ingin melayangkan satu pukulan tepat di wajah Leon saat ini juga, namun Andra tahan.

"Ngomong cepetan anjing" umpat Andra kembali yang sudah terlalu emosi. Kalian tau? Kepalan tangan Andra sudah siap dilayangkan daritadi.

"Tapi ada syarat" ujar Leon melirik Azka. Azka mengangkat satu alisnya melihat Leon yang menatapnya dengan aneh.

"Halah syarat syarat tai, bacot tau nggak" ujar Andra. Entah kemana diri Andra yang kalem, aman dan damai itu...

"Apa?" Tanya Azka yang peka akan pernyataan yang di katakan oleh Leon tadi tertuju kepada dirinya.

"Uang... Gw butuh uang" ujar Leon kembali. Uang? Mau sebanyak apapun Leon minta, Azka sanggup meladeninya.

"Anjing, maruk banget lo, uangnya lo mau pake buat apa? Mabuk?" Ujar Andra. Andra sejak tadi mendumel namun tidak dihiraukan oleh Leon. Ya siapa juga sih yang mau nolak uang. Di dunia ini tidak ada orang yang tidak membutuhkan uang.

"Berapa?" Tanya Azka. Azka dapat melihat Leon yang tampak berpikir keras.

"Ibu... Butuh berapa lagi buat operasi?"

"Sepuluh..." Ujar Leon kembali yang membuat Andra membelalakkan matanya kaget.

"Hah? Sepuluh juta maksud lo? Mau ngapain lo gila?" Tanya Andra yang sedikit syok mendengarnya. Walaupun yang ingin dilakukan Leon itu sama sekali bukan urusan Andra, tapi sepuluh juta bukan jumlah yang sedikit.

"Bisa?" Leon bertanya kembali tanpa menjawab pertanyaan Andra.

"Bisa" ujar Azka tanpa pikir panjang. Andra menjatuhkan rahangnya mendengar Azka yang setuju begitu saja. Azka seharusnya bisa bernegosiasi terlebih dahulu.

"Transfer sekarang?" Tanya Azka tanpa berbasa basi.

"Sekarang lo lagi buru buru kan? Lo bisa transfer nanti" ujar Leon. Andra bingung ingin bereaksi seperti apa. Bisa saja kan Azka berubah pikiran setelah mendengar informasi dari Leon.

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang