73

2.6K 249 109
                                    

Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

+62•••••••••••

① Foto
Adek lo ngelawak, belum di apa apain udah sekarat duluan
Wkwk

...

"BANGSAT" umpatan kasar terdengar dari mulut Azka. Hal itu menjadi perhatian bagi Andra dan Leon.

"Kenapa sih tiba tiba?" Tanya Andra yang dikagetkan oleh Azka.

Azka tidak menjawab. Ia terus menggerutu kesal dan terus mengumpat melihat handphonenya.

"Kenapa ka?" Karena Andra tidak sabaran, dia akhirnya mendekat ke samping Azka dan mengintip isi handphonenya. Mata Andra terbelalak saat melihat layar handphone Azka.

"Hah? Apa apaan anjir" Andra mengerutkan keningnya dan menatap Azka bingung.

"Wait wait, itu Melvin?" Tanya Andra hanya sekedar memastikan. Azka lagi lagi tidak menjawabnya, raut wajahnya terlihat sangat marah membuat Andra berhenti untuk bertanya lebih lanjut.

Azka menekan sudut kanan atas pada handphonenya dan membuat panggilan video dengan nomor yang baru saja mengiriminya pesan.

Berdering...

"ANGKAT BANGSAT" Azka kembali mengumpat dengan emosi yang sudah meledak ledak.

Tak berselang lama panggilan itu akhirnya di jawab oleh sang pelaku pengiriman pesan.

Azka semakin emosi melihat siapa yang menjadi lawan bicaranya saat ini.

"William anjing maksud lo apa hah?" Kali ini Azka tidak bisa santai, ini bukanlah masalah sepele.

"Santai dong, santai..." Terlihat William sedang tersenyum bahagia menikmati keadaan. Azka mengeram marah melihat senyuman mengesalkan yang terpampang di wajah William.

"Melvin mana?" Tanya Azka berusaha menetralkan nafasnya yang memburu. Ia ingin menonjok wajah William sekarang. Azka menahan diri agar tidak kelepasan melempar handphonenya.

"Apa? Gw nggak denger" ujar William dari seberang sana. Terdengar nada yang menjengkelkan dari William yang terus saja memprovokasi Azka.

"GW BILANG ADEK GW DIMANA?!" Azka meninggikan suaranya untuk menyalurkan rasa amarahnya.

"Nggak tau, udah mati mungkin?" Ujar William menaikkan bahunya acuh.

"BANGSAT!"

"Bentar, lo mau liat adek kesayangan lo kan? Nih nih, udah bonyok" William akhirnya mengarahkan kamera ke Melvin sehingga Azka dapat melihatnya dengan jelas.

Azka meneguk ludahnya kasar. Azka harap foto yang dikirim oleh william tadi hanyalah editan. Tapi sepertinya dugaannya salah. Ini adalah hal yang paling Azka tidak inginkan. Ia tidak mau Melvin sampai terlibat dengan William.

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang