Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.
WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________Happy reading all📖
______________________________________Urusan Azka dengan kepsek telah selesai. Seperti yang Azka duga, sekolah meminta biaya tambahan lagi kepada dirinya. Tak heran sekolah ini maju.
Azka melakukan ini bukan tanpa alasan. Sebagai gantinya, hubungannya dengan Melvin akan dirahasiakan oleh pihak sekolah. Kesepakatan yang tidak buruk untuk Azka dulu.
Saatnya Azka melanjutkan rencananya. Karena rencana A sudah gagal, yaitu memantau Melvin dari jarak jauh. Sekarang sudah saatnya Azka melakukan rencana B. Yaitu memantau Melvin dari dekat.
Azka pikir dirinya sudah gila. Kenapa dia repot repot merencanakan hal ini, padahal dirinya tinggal menanyakannya langsung. Tapi tak semudah itu pergusoh.
...
Azka sudah mencari ke seluruh sudut sudut kantin, namun tak kunjung menemukan sosok Melvin.
Tidak mungkin mereka sudah selesai makan siang. Rasanya Azka tak pergi begitu lama. Kenapa Melvin dan teman temannya sudah tak ada di kantin.
"Mereka kemana?"azka celingak-celinguk mencari sosok Melvin di sekeliling. Apa jangan jangan Melvin sudah mengetahui rencananya dan dia sedang menghindar. Mana mungkin.
Perasaan Azka tambah menjadi tidak enak. Sejak di ruangan kepsek tadi, Azka merasa ada yang tidak beres, namun dia mengabaikannya.
"Ck nyusahin" mungkin tak ada kata kata yang terpikirkan oleh Azka selain kata 'Nyusahin'. Iya nyusahin, tapi tetep peduli kan brohh?
Drttt...drrttt...
Azka merasakan handphonenya bergetar di saku celananya. Siapa yang menelpon di saat saat sekarang?
Azka melihat nama yang terpampang jelas di layar handphonenya.Azka tidak tau mengapa Zayyan menelponnya padahal dia juga ada di sekolah. Tapi Zayyan menelpon di timing yang tepat. Tadi Zayyan pergi bersama dengan Melvin ke kantin, otomatis Zayyan tau dimana Melvin sekarang.
Azka menggeser tombol hijau di layar handphonenya
"Halo?kenapa?" Tanya Azka setelah mengangkat teleponnya.
"Azka lo dimana?" Tanya Zayyan dari seberang telpon. Azka heran, seharusnya dia yang bertanya.
"Lah Lo sendiri dimana, gw cari di kantin nggak ada" ujar Azka. Tanpa sengaja Azka mengucap isi hatinya. Pasti Zayyan akan bawel dan bertanya mengapa dirinya sibuk mencari di kantin.
"Azka..." Zayyan terdengar gugup, Azka semakin heran, apa ini benar benar Zayyan? Tidak biasanya dia seperti ini.
"Kenapa? Lo kenapa?" Gini gini tuh Azka juga bisa khawatir
"Lo Napa jadi gugup gitu njir" terdengar suara orang lain di panggilan itu. Jika Azka tak salah, itu suara Gege.
"Sini" bukan Gege, suara itu terdengar seperti suara kayden. Azka semakin dibuat heran. Makin kesini makin kesana.
"Azka" kali ini terdengar jelas, suara ini adalah suara kayden.
"Kay? Kenapa??" Azka mengerutkan keningnya heran.
"Ke UKS" ujar kayden. Azka tidak mengerti mengapa kayden memintanya untuk ke UKS."Hah? UKS? Kenapa?"tanya Azka kembali. Perasaannya benar benar tidak enak.
"Adek Lo" ujar kayden yang membuat pikiran Azka kosong sejenak. otaknya tidak bisa memproses ucapan kayden yang tiba tiba. Minimal kasih aba aba dulu lah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bang,Gw Kangen..
Teen Fiction"gw harus gimana lagi supaya lo maafin gw, bang?" "Gw juga bisa capek kali" _________________________________________ "HANCUR" Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan Melvin dengan azka yang merupakan kakak serahimnya. Suatu kejadian ya...