45

2.7K 210 268
                                    

Tinggalkan jejak🐾
Vote and comment dulu ygy

WARNING⚠️⚠️
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Fino sedang bersiap siap untuk pergi ke rumahnya, lebih tepatnya mantan rumahnya, setelah sekian lama Fino akan menginjakkan kaki kembali di rumahnya itu, bahkan Fino sudah tidak ingat kapan terakhir kali dia menginjakkan kaki di sana

Fino sudah tidak peduli dengan apa yang akan terjadi nantinya, intinya dia hanya ingin pergi melihat wajah orang tuanya yang sudah lama ia tidak bertemu, meskipun orang tuanya seperti itu, Fino tetap menganggap mereka keluarga, Fino tidak memiliki siapapun selain mereka, walaupun mungkin mereka sudah tidak menganggap dia sebagai keluarga lagi

Seperti yang Zean katakan tadi siang, mama nya menelponnya, dia mengatakan bahwa Fino diundang untuk acara makan malam hari ini, mamanya tidak mengatakan detailnya, dia hanya mengatakan kepada Fino untuk berpakaian rapi agar tidak terlihat seperti berandalan,  Fino termenung mendengar kata kata yang dilontarkan oleh mama nya itu, apa dia memang terlihat seperti berandalan di mata mamanya? Yah Fino tidak bisa membantahnya

Teleponnya langsung di tutup sebelah pihak begitu Fino mengiyakannya, padahal Fino berharap mama nya itu berbasa basi dengannya terlebih dahulu.

Sesuai permintaan mamanya yang menyuruh Fino untuk berpakaian rapi, Fino memakai baju putih dengan perpaduan jas dan celana yang berwarna cream

Sesuai permintaan mamanya yang menyuruh Fino untuk berpakaian rapi, Fino memakai baju putih dengan perpaduan jas dan celana yang berwarna cream

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ilustrasi -

Setelah merasa penampilannya sudah oke, Fino mengambil handphone dan kunci motornya yang ada di atas nakas di samping tempat tidurnya

Fino kemudian berjalan keluar dari rumahnya dan tak lupa untuk mengunci pintu

Fino hanya tinggal di rumah kontrakan, dia sebenarnya sangat bisa untuk membeli rumah untuk dirinya sendiri, namun Fino tidak mau, sebab Fino pasti akan merasa sangat kesepian jika harus tinggal sendiri di rumah yang luas, Fino juga sudah merasa nyaman dengan rumah kontrakan yang ditinggalinya sekarang

Dulu Zean melarangnya untuk tinggal di rumah kontrakan, Zean menghawatirkan kesehatan Fino jika harus tinggal sendiri disana, padahal Zean bisa membelikan rumah untuk Fino, tapi Fino menolaknya dan lebih memilih untuk tinggal disana

Maka dari itu Zean sesekali mengunjungi rumah kontrakan Fino untuk memastikan apakah Fino baik baik saja di sana, tentu saja Zean pergi tanpa izin dari kedua orang tuanya

Kalian mungkin mengira jika uang jajan Fino kurang, tentu saja tidak, orang tua Fino mentransfer uang pada rekening Fino  tiap bulan, dan itu juga dengan jumlah yang cukup besar, ini memang merupakan janji dari orang tua Fino untuk mencukupi kebutuhan sehari hari Fino, namun sebagai gantinya, Fino tidak boleh kembali menginjakkan kaki kembali di rumah, namun meskipun begitu, bukannya mencukupi kebutuhan seorang anak itu memang kewajiban bagi orang tua? Mengapa Fino harus keluar dari rumah? Meskipun dari awal ini memang salah Fino sendiri sebab sudah kabur dari rumah, namun mengapa mereka tidak mengejar anaknya? Waktu itu mereka menentang saja tidak, apalagi mengejar Fino.

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang