74

3.9K 240 138
                                    

Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Beberapa saat yang lalu, Andra telah selesai memanggil teman temannya agar segera ke rumah Azka. Tentu saja anggota Blax seven juga ia panggil.

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di rumah Azka. Andra tak menyangka mereka akan datang secepat ini. Hanya saja, Arfa, yushfi dan Satrio tidak hadir. Mereka bertiga tidak dapat di hubungi oleh Andra. Kalau menyangkut Arfa, Andra yakin sang empu sudah tidur. Tapi mengenai yushfi dan Satrio, Andra kurang tau.

"Gila, kalau gw di keroyok sekarang, bisa mati di tempat gw" batin Leon melihat teman-teman Melvin yang sudah berkumpul, walaupun tidak seluruhnya tapi jumlah mereka cukup banyak hingga membuat nyali Leon menciut. Terutama Leon sedang dipelototi oleh kayden, Rion dan gio. Rasanya Leon ingin menghilang saja dari sini.

"Siapa?" Tanya kayden seraya melihat ke arah Leon. Sangat jarang kayden memulai pembicaraan lebih dulu.

"Kenalin gw Leon..." Ujar Leon memperkenalkan dirinya dengan canggung. Jika mereka mengetahui apa yang sudah ia perbuat, Leon tidak yakin akan selamat dengan utuh.

"Leon? Leon bangsat! lo yang udah-" ucapan Ian terpotong oleh Andra. Andra dengan cepat menutup mulut Ian yang sudah siap memakai maki Leon. Andra tidak ingin suasananya tambah buruk, jika mereka mengetahui perbuatan Leon sekarang, masalahnya akan semakin panjang, dan waktu akan terlewati dengan sia-sia.

"Sstt-- iya iya Leon yang waktu itu-" tapi giliran Andra yang ingin berbicara, ucapannya juga terpotong oleh Gege yang lebih dulu berbicara.

"oh, lo yang waktu itu sama Melvin ke hutan kan? BANGSAT! LO NGAPAIN DISINI ANJING!" Gege ingat dengan jelas. Tiga orang yang bersama Melvin ke hutan dan berakhir Melvin di dorong masuk ke jurang. Mana mungkin Gege lupa. Walaupun saat itu Melvin tidak menyebut nama Leon, tapi Leon yang saat itu menemani Melvin ke hutan, malah mengabaikan Melvin saat di dorong masuk ke jurang. Gege tidak dapat membenarkan tindakan Leon. Tidak menutup kemungkinan juga, Leon bersekongkol dengan dua orang lainnya.

"Ge, jangan emosi" Randa berusaha menenangkan Gege seraya menarik lengannya untuk jaga jaga jika Gege tiba tiba khilaf dan hendak memukul Leon.

"Omongannya di jaga, Ge" ujar Rion memperingatkan Gege. Gege sudah berkali kali di ingatkan, jika sedang emosi, jangan selalu berkata kasar. Tapi sepertinya itu hanya di anggap nyanyian oleh Gege.

"Pasti lo lagi kan yang jadi penyebab Melvin kayak gini sekarang?!" Ujar Gege tidak mau kalah. Leon terdiam. Walaupun bukan dia yang merencanakan semua ini, tapi ia tak dapat menyangkal jika dirinya menerima peran dalam rencana ini.

"BANGSAT!"

"GEGE! DIEM!"

Gege terdiam mendengar bentakan dari Randa. Perlu kalian ingat jika Gege tidak suka dibentak, tapi dia suka membentak orang lain.

Gege menunduk. Ia yang awalnya ingin memberi pukulan ke wajah Leon, berubah pikiran untuk tidak melakukannya. Sungguh, Randa merusak moodnya. jika ingin memberi tahu, setidaknya jangan membentak dirinya yang rapuh ini.

Gege menghela nafasnya. Randa yang melihat hal itu pun sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Ah sorry ge... maafin gw ya" Randa hendak menyentuh pucuk kepala Gege tapi lengannya di tepis.

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang